Target NZE 2060, KLHK Sosialisasikan Program FOLU Net Sink 2030 di Bali
DENPASAR – baliprawara.com
Pemerintah komitmen untuk bisa mewujudkan net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Tentu berbagai program telah dilakukan untuk bisa mencapai target tersebut. Salah sarunya yakni, melalui program Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, yang merupakan sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan.
Saat ini, upaya Indonesia memitigasi penurunan emisi gas rumah kaca melalui sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, terus digaungkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Terbaru, KLHK melakukan sosialisasi subnasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Gedung Wiswa Sabha kompleks Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar, Selasa 8 Agustus 2023.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) KLHK, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan, inisiasi-inisiasi untuk memperluas lahan mangrove di Pulau Dewata dapat menjadi program unggulan untuk menekan emisi karbon dan gas rumah kaca. Karena jika melihat dari sisi kehutanan luasan lahan yang ada tidak besar.
Pengelolaan mangrove ini, tentu kata dia, dapat menjadi strategi menuju Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 bagi Provinsi Bali. “Ini menjadi sektor yang berkontribusi 60 persen, kemudian Bali sebenarnya tutupan hutannya tidak terlalu besar hanya sekitar 20 persen, namun inisiatif yang cukup besar dari teman-teman Bali akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mempromosikan Indonesia’s FOLU Net Sink 2023,” kata Hanif.
Dengan demikian maka menurutnya Bali turut memberi kontribusi dalam mencapai target menekan emisi karbon dan gas rumah kaca. Meskipun harus diakui target utama Kementerian LHK adalah Sumatera dan Kalimantan. Hal tersebut karena deforestasi (penggundulan atau penebangan hutan) disana, masih sangat besar. Selain itu, kebakaran hutan juga masih terjadi sehingga target utama FOLU Net Sink 2023 pada Pulau tersebut besar.
Bahkan menurutnya, upaya menurunkan deforestasi hutan saat ini, sudah kian membaik. Hal ini terlihat dari catatan Kementerian LHK yang menyebut, dahulu angka deforestasi mencapai 2 juta hektare per tahun, namun sudah menurun menjadi 400 ribu dan saat ini berada di 114 ribu hektare.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang hadir pada sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Wiswa Sabha mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali saat ini sangat konsen untuk berkontribusi secara kuat dalam adaptasi perubahan dalam pengurangan efek gas rumah kaca dan mewujudkan pengurangan emisi karbon. Hal itu dilakukan dengan mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan strategis.
“Pak Gubernur Bali sudah mengeluarkan kebijakan strategis sebagai bentuk adaptasi perubahan iklim, ini kan disebabkan oleh meningkatnya emisi karbon gas rumah kaca jadi kebijakan-kebijakan Pak Gubernur di bidang lingkungan energi bersih dalam rangka itu,” kata, Dewa Indra. (MBP)