Buku “Prosa Gerilya” Mengurai Kisah Ngurah Rai Diluncurkan Bertepatan HUT Kemerdekaan RI

 Buku “Prosa Gerilya” Mengurai Kisah Ngurah Rai Diluncurkan Bertepatan HUT Kemerdekaan RI

Andre Syahreza (dua kanan) saat peluncuran buku “Prosa Gerilya” Mengurai Kisah Ngurah Rai, Kamis 17 Agustus 2023 di The Apurva Kempinski Bali.

MANGUPURA – baliprawara.com

Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Andre Syahreza seorang penulis Indonesia secara resmi meluncurkan buku berjudul “Prosa Gerilya” Mengurai Kisah Ngurah Rai, Kamis 17 Agustus 2023, di The Apurva Kempinski Bali. Buku setebal 208 halaman ini, adalah buku keempat yang ditulis Andre setelah 13 tahun menulis buku. Peluncuran buku ini, turut dihadiri cucu Pahlawan I Gusti Ngurah Rai yakni IGA Inda Trimafo Yudha (Gung Inda) dan Gung Nanik, dengan menghadirkan bintang tamu, seorang penulis terkenal Dee Lestari, dan Penulis terkenal kelahiran Bali, Frischa Aswarini.

Pembuatan karya buku bertajuk Prosa Gerilya ini menurut Andre, memakan cukup banyak waktu yakni selama dua tahun proses penulisan. Mulai dari proses kreatif selama 6 bulan, lalu mengalami masa distract dan tahapan paling lama terang dia saat menulis bagian bab satu karena harus menemukan sudut ceritanya.

Terkait penulisan buku sejarah, memang diakuinya menjadi sebuah pekerjaan rumah (PR). Sebab, penulisan ini sangat berbeda dari kesehariannya sebagai penulis sastra dan pariwisata. Pada akhirnya, dengan niat yang tulus, ia pun mulai mempelajari sebuah sejarah, membaca referensi Ngurah Rai dan lainnya. Dalam penulisan kisah Ngurah Rai, dia harus berhati-hati karena itu bidang yang belum pernah ia geluti.

Lebih lanjut ia mengatakan, terkait buku ini, sebelumnya ia ingin menulis dengan gaya biografi. Tapi dalam perjalanannya, ia melihat banyak relevansi historis yang bisa ditulis mengiringi kisah I Gusti Ngurah Rai. Relevansi itu kata dia, berkaitan dengan Bali hari ini. 

Karena itu, buku ini bukan saja bercerita tentang Ngurah Rai, tapi juga tentang masa lalu Bali yang jarang dikenali di masa kini. “Kisah Ngurah Rai saya tempatkan sebagai mainstream untuk merangkai keseluruhan cerita. Buku ini bisa menjadi penyambung lidah tentang perjalanan pahlawan Ngurah Rai,” kata Andre ditemui di sela peluncuran.

See also  Anggota Muda LPM Suara Satwa Dilantik dan Diresmikan

Vincent Guironnet selaku General Manager The Apurva Kempinski mengatakan, kontribusi I Gusti Ngurah Rai menjadi pahlawan tidak hanya untuk Bali tapi juga seluruh bangsa, menjadi jati diri Indonesia. Hari ini, hari Kemerdekaan Indonesia merupakan saat yang tepat untuk meluncurkan buku Andre tentang I Gusti Ngurah Rai. “Saya tahu tentang I Gusti Ngurah Rai bahwa ia adalah pahlawan untuk Bali dan Indonesia,” ujar Vincent.

“Menurut saya sejarah itu tidak hanya untuk masa lalu tapi juga untuk masa mendatang. apa yang telah ia perjuangkan merupakan apa yang kita dapat miliki sekarang,” tambahnya.

Sementara itu, cucu Ngurah Rai, Gung In dan Gung Nanik mengatakan sangat mengapresiasi buku tersebut termasuk pihak Apurva Kempinski yang memberi ruang bagi launching buku tersebut. “Ini sebuah buku yang inovatif dan humanis. Kami apresiasi buku ini. Ini juga berkat gerilya penulis sehingga bisa menghasilkan buku yang sangat penting bagi generasi mendatang,” ungkap Gung In yang juga Anggota DPRD Badung ini.

Gung Nanik menambahkan, kalau dulu musuh yang dilawan jelas yakni melawan penjajah. Namun, sekarang beda musuh, kita melawan kemiskinan, dan lain-lain. Ngurah Rai kata dia, mempunyai leadership yang kuat, berani menghadapi resiko (mati), termasuk berjuang meninggalkan keluarga. Jadi bagaimana keteladanan itu bisa dilanjutkan generasi mendatang. “Kita berharap pemimpin sekarang bisa seperti itu,” harapnya.

Sastrawan Seno Gumira Ajidarma menyebutkan, buku karya Andre ini sebuah prosa yang ditulis dengan cara berbeda. Masa lalu dan masa kini dipadu menjadi seru, membaurkan batasan-batasan antara deskripsi, narasi dan argumentasi. Bukan saja sebuah referensi unik tentang sejarah, tapi juga sebuah alternatif penting untuk Sastra Indonesia.

See also  CSR Pertamina DPPU Ngurah Rai Berikan 10.000 Bibit Bunga Gumitir

Prosa Gerilya adalah buku keempat yang ditulis Andre setelah 13 tahun menulis buku. Sebelum menulis prosa tentang Brigjen (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai, ia juga menulis biografi Panglima TNI Jenderal (Purn.) Andika Perkasa dan biografi Panglima Kodam Siliwangi Mayjen (Purn.) Nugroho Budi Wiryanto. Ja juga dikenal sebapai praktisi digital media dan pegiat brand journalism.

Andre Syahreza adalah penulis Indonesia yang pernah diundang ke Belanda sebagai fellow researcher di The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies untuk meneliti sejumlah karya sastra Indonesia. Penulis kelahiran Jakarta ini pernah kuliah di Fakultas Sastra Universitas Udayana Bali, sambil bekerja paruh waktu sebagai jurnalis.

Di Jakarta, ia mengawali karier sebagai Editor majalah Djakarta. Kumpulan tulisannya di majalah diterbitkan dalam buku bertajuk The Innocent Rebel (2006), Black Interview (2008) dan Ciry of Fiction (2010). Ia kemudian berkiprah di sejumlah majalah lifestyle dan pariwisata. Pada tahun 2018 dan 2019 ia menerima penghargaan Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk artikelnya di majalah Colours (Garuda Indonesia) dan Mutiara Biru (Bluebird Group). (MBP)

 

redaksi

Related post