Cek Alur TPI Ngurah Rai, Kakanwil Kemenkumham Bali Pastikan Kesiapan Sambut Delegasi AALCO
MANGUPURA – baliprawara.com
Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sesi tahunan Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 yang akan berlangsung di Bali mulai tanggal 15 hingga 20 Oktober 2023. Rencananya, Konferensi ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Terkait hal itu, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk persiapan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kelas I Khusus Ngurah Rai. Untuk memastikan kesiapan penyambutan delegasi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Romi Yudianto, melakukan peninjauan ke TPI Kelas I Khusus Ngurah Rai, Kamis 5 Oktober 2023. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memastikan kelancaran dan efisiensi proses kedatangan dan keberangkatan para delegasi yang akan menghadiri AALCO.
Dalam kunjungannya, Romi Yudianto didampingi oleh Kepala Divisi Administrasi Mamur Saputra, Kepala Divisi Keimigrasian Barron Ichsan, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Suhendra dan panitia pelaksana AALCO. Selama kunjungan tersebut, Romi meninjau fasilitas imigrasi, prosedur pemeriksaan, jalur kedatangan para delegasi serta koordinasi antar instansi terkait.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh tahap pemeriksaan imigrasi berjalan dengan mulus selama acara AALCO berlangsung. Selain itu, Romi Yudianto beserta jajaran juga berkesempatan untuk mengevaluasi kesiapan Gedung VVIP yang akan menjadi tempat penting bagi para delegasi AALCO
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua delegasi yang akan datang ke Bali dalam rangka menghadiri Pertemuan AALCO. Kami akan bekerja sama erat dengan semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran proses imigrasi dan menjaga keamanan selama pelaksanaan acara ini,” bebernya.
AALCO adalah forum konsultasi antara negara-negara Asia dan Afrika yang bertujuan untuk menyelaraskan pandangan mengenai isu-isu hukum serta mencapai pemahaman bersama untuk mengadvokasi kepentingan negara-negara di Asia dan Afrika. Forum ini dibentuk setelah Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung, dan Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, menjadi salah satu inisiatornya.
Sesi tahunan AALCO ke-61 diperkirakan akan dihadiri oleh 47 negara anggota, 2 negara pengamat tetap, 42 negara pengamat, 2 otoritas pengamat, dan 24 organisasi pengamat. (MBP)