TPA Suwung Kebakaran, Setra Asem Celagi Kuta Jadi Penitipan Sampah

 TPA Suwung Kebakaran, Setra Asem Celagi Kuta Jadi Penitipan Sampah

Tumpukan sampah terlihat di pojok Setra Asem Celagi Kuta, sejak beberapa hari terakhir.

MANGUPURA – baliprawara.com

Pascakebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, sejak 12 Oktober 2023, aktivitas pembuangan sampah mulai dihentikan sementara. Akibat penghentian sementara pembuangan sampah ke TPA Sarbagita ini, di Kabupaten Badung, tumpukan sampah mulai muncul di sejumlah titik.

Seperti yang terlihat di area Setra Asem Celagi Kuta, Jumat 20 Oktober 2023. Sejak beberapa hari terakhir, lokasi ini mulai dijadikan tempat penitipan sampah sementara. Meski saat ini, penanganan sampah dari kabupaten badung, diarahkan menuju ke TPA Kelating Tabanan dan TPA Temesi Gianyar.

Area Setra Asem Celagi Kuta, kini jadi penitipan sampah sejak beberapa hari terakhir.

Terkait kondisi penanganan sampah di Badung, Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa tidak memungkiri hal itu. Berdasarkan hasil rapat dengan Provinsi, opsi pembuangan sampah di Badung memang diarahkan ke TPA Kelating dan Temesi. Namun tidak semuanya sampah di Badung diarahkan ke 2 TPA itu. Sebab Badung juga melakukan pengelolaan melalui TPST Mengwi yang saat ini mampu menangani 100 kubik sampah perhari. “Saya juga sudah perintahkan Kadis LHK untuk memaksimalkan TPS3R di desa dan kelurahan,” katanya, Kamis 19 Oktober 2023 di ruang kerjanya.

Untuk mengantisipasi kemunculan TPA liar di sejumlah wilayah di Badung, pihaknya juga meminta DLHK Badung untuk segera mengkoordinasikan ke masyarakat terkait kesiapan TPST Mengwi. Apabila ada sampah yang terkumpul di suatu wilayah, hal itu agar segera dievakuasi ke TPST Mengwi. 

Selain itu, di Tabanan katanya juga sudah menyiapkan lahan yang siap menerima sampah. Namun pada intinya ia mengupayakan agar tidak sampai muncul timbunan sampah yang cukup lama. Sebab kondisi itu dapat menurunkan citra pariwisata, kalau tidak ditangani maksimal.

See also  Krasnoyarsk State Pedagogical University Jajaki Kerjasama dengan Unud

Sesuai instruksi Bupati Badung dalam penanganan darurat sampah, di tahun 2024 pihaknya mendorong agar dapat dibangun 1 tambahan TPST di Badung. Rencananya, tambahan TPST itu akan diadakan di wilayah Desa Sangeh. Sebab disana pemerintah provinsi Bali telah mewakafkan lahannya seluas 1,8 hektar untuk dipergunakan Badung dalam penanganan sampah.

Pembangunan itu sudah dirancang dan siap dipasang di anggaran tahun 2024. “Mungkin itu akan dilakukan multiyears, dengan anggaran Rp260 miliar sekian, dengan teknologi Jepang. Sebab disana ada perakitan, kita juga ada masa batas anggaran, apakah bisa gak multiyears. Kalau tidak bisa, ada kemungkinan bertahap tahun 2024 sekian milyar dan tahun 2025 sekian milyar. Kalau ini belum cukup ada kemungkinan lagi akan bertambah lagi,” jelasnya.

Ia juga mengaku telah memanggil Kadis LHK untuk segera kembali melakukan inventarisasi kondisi TPS3R masing-masing desa dan ditingkatkan kontrolnya. Sehingga diketahui kondisi yang dihadapi di lapangan untuk bisa dioptimalisasi. 

Beberapa daerah yang tidak ada TPS3R karena kesulitan lahan yang dipergunakan, agar didorong dapat ditangani di TPST. Karena itu pihaknya berharap agar setiap desa dan kelurahan yang telah mempunyai TPS3R agar dapat beroperasi maksimal. Sebab dengan semakin banyak desa yang menjalankan TPS3R dengan baik, hal itu akan mengurangi sampah ke TPA. “Masalah ini kita jadikan pembelajaran untuk langkah mitigasi. Optimalkan TPST dan TPS3R,” tegasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post