Pemkab Badung Minta Perketat Pengawasan Wilayah, Antisipasi Maraknya Aksi Pengeroyokan
MANGUPURA – baliprawara.com
Pemerintah Kabupaten Badung, mengatensi maraknya aksi pengeroyokan, yang belakangan ini sering terjadi di beberapa wilayah, termasuk di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi. Berkaitan dengan hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, menindaklanjuti dengan mengeluarkan imbauan agar Kepala Lingkungan, Perbekel atau Lurah, serta bendesa adat dapat memperketat pengawasan wilayah masing-masing.
Adi Arnawa mengatakan, aksi pengeroyokan yang terjadi belakangan ini, sangat merugikan, tidak hanya bagi korban langsung, tetapi juga berdampak pada citra Kabupaten Badung. Pasalnya Badung sangat bergantung pada sektor pariwisata.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada aparat terbawah, dengan harapan mereka dapat lebih aktif melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing.
“Kabupaten Badung sangat bergantung dari adanya pariwisata. Sehingga penting untuk menciptakan kondisi yang nyaman dan aman untuk dikunjungi wisatawan. Ini tantangan terberat dari pariwisata yang daerah kami ini hanya mengandalkan sektor pariwisata,” kata Birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan ini, Kamis 25 Januari 2024.
Selain imbauan, Pemerintah Kabupaten Badung juga berencana untuk memperketat inspeksi mendadak (sidak), terutama terhadap penduduk pendatang. Ia menekankan, pentingnya memberikan perhatian khusus pada keberadaan penduduk yang baru datang ke Badung. “Atensi yang dimaksud yakni mulai dari perangkat pemerintah di bawah, desa, dan banjar melakukan sidak-sidak, terutama terhadap keberadaan penduduk yang ada di Badung ini biar jelas ada kepastian, siapa orangnya dimana tinggal, kalau terjadi seperti ini minimal kita bisa cepat melakukan tracing siapa orangnya,” ucapnya.
Adi Arnawa juga berharap agar kepolisian dapat memberikan bantuan dalam melakukan pengawasan lebih ketat. pihaknya juga menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya kejadian pengeroyokan yang disorot di media sosial.
“Kami tidak mengerti sekarang ada euforia main keroyok terlalu disuguhkan di media sosial, apakah motifnya kami tidak tahu yang jelas terjadi pengeroyokan. Kok dengan cepat begitu orang mengambil keputusan melakukan pengeroyokan, seolah-olah orang ini tidak ada perasaan kemanusiaan,” katanya. (MBP)