Jadi Indikator Kesuksesan Program-program, NTP dan NTUP Kabupaten Badung Diluncurkan
MANGUPURA – baliprawara.com
Hasil survei penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP), dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) di Kabupaten Badung, secara resmi diluncurkan Rabu 21 Februari 2024. Kegiatan yang digelar di Hotel Aryaduta Bali Jl. Kartika Plaza Lingkungan Segara Kuta, Badung ini, dihadiri langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa.
Turut hadir pada kegiatan ini, Statistisi Ahli Madya Direktorat Statistik Harga Dedi Wiyatno sekaligus sebagai narasumber dalam acara Launching NTP dan NTUP Badung, Kepala BPS Provinsi Bali Endang Retno Sri Subiyandani, OPD Terkait di lingkungan Pemkab Badung. Selain itu, jjga dihadiri Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Badung, Ketua Majelis Alit Subak Se-Kabupaten Badung, Ketua Forum Perbekel, Lurah, Kepala UPDT dan koordinator BPP Lingkup Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.
Dalam sambutannya Sekda Adi Arnawa mewakili Bupati Badung menyampaikan bahwa di Kabupaten Badung Tahun 2023, hasil survei meningkat NTP Kabupaten Badung 112,39 dan NTUP Kabupaten Badung 114,25. Hal ini menunjukan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung melalui kadis pertanian ini, sangat menyentuh untuk mengurangi beban petani.
Dalam kesempatan ini juga Sekda Adi Arnawa memberikan apresiasi kepada kadis pertanian dengan jajarannya, dimana ini sebagai indikator dari apa yang menjadi program-program selama ini. Ia menyebutkan kalau hal ini sangat menyentuh, pasalnya dari program yang diberikan, itu sangat bisa mengurangi beban dari pada petani. Sehingga otomatis akan memberikan dampak yaitu peningkatan daripada pendapatan petani.
Disamping itu juga, apa yang dilakukan kadis pertanian ini adalah dalam rangka untuk mengimplementasikan visi misi khususnya misi kedelapan pada misi Bapak Bupati dalam RPJMD Semesta Berencana tahun 2021-2026. Hal ini dalam rangka memperkuat pariwisata dan pertanian yang berorientasi pada agroindustri dan pelestarian sumberdaya alam.
“Ini harus dijaga bagaimanapun juga ini akan memberikan satu ruang dalam rangka mewujudkan tagline kita bangga menjadi petani, kalau petani kita sudah bangga tentu kita akan cepat mendorong bagaimana mendorong peningkatan produksinya terutama dalam rangka memenuhi kesediaan akan pangan kita. Apalagi kita tahu bahwa dalam rangka untuk menahan laju inflasi di kabupaten Badung ini, salah satunya bagaimana kita memastikan bagaimanakah ketersediaan, bagaimanakah pendistribusian lancar dan yang paling penting bagaimana kita bisa menjaga keterjangkauan kita. Inilah yang dilakukan dan mudah-mudahan dengan kegiatan hari ini akan memberikan motivasi kepada kita semua pak kadis pertanian dengan jajarannya untuk tetap terus melakukan upaya-upaya dalam rangka untuk membantu petani kita agar sejahtera,” ucapnya.
Lebih lanjut sekda adi arnawa menyampaikan, bahwa sektor pariwisata memang menjadi unggulan sebagai sumber PAD Badung, selain pariwisata, sektor pertanian juga patut mendapatkan prioritas utama, inilah tantangan kedepan yang membutuhkan dukungan semua pihak.
Pihaknya bermimpi, ke depan, kue pariwisata benar-benar dapat dinikmati oleh semua sektor, salah satunya sektor pertanian. “Kita ingin mewujudkan tourism berkelanjutan berbasis tri hita karana, untuk itu beberapa hal yang ditekankan kepada dinas pertanian dan pangan untuk dapat menjadi program prioritas. Selain itu, dapat menumbuhkan petani milenial, serta mendorong petani, dengan memberikan penguatan modal, apalagi, di tahun 2023, Bupati sudah mengambil kebijakan dengan memberikan penyertaan modal untuk Perumda Pasar Mangu Giri Sedana,” ucapnya.
Penyertaan modal tersebut kata Sekda Adi Arnawa, digunakan untuk membeli gabah petani di Badung. Selain itu memberi insentif bagi petani berupa permodalan, pupuk, bibit dan lainnya. “Dengan membeli produksi petani ini, sebagai upaya memotivasi petani untuk bangga menjadi petani, mampu menekan alih fungsi lahan pertanian serta menekan laju inflasi,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengatakan bahwa Launching hasil survei penghitungan NTP dan NTUP di Badung, yang telah dilaksanakan melalui survei/ penghitungan di tahun 2023 sebagai upaya mengetahui tingkat kesejahteraan petani di Kabupaten Badung dan pemenuhan data pada rencana pembangunan jangka menengah daerah semesta berencana kabupaten badung tahun 2021-2026.
Namun permasalahannya sampai saat ini badan pusat statistik atau BPS setiap tahun hanya merilis NTP/NTUP Nasional dan Provinsi karena belum ada penghitungan NTP/NTUP sampai tingkat Kabupaten/Kota, sedangkan bagi kita di Kabupaten Badung mengingat NTP/NTUP sudah tercantum dalam RPJMD Sehingga wajib dilaporkan setiap tahun dan pada akhir jabatan kepala daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah atasan maupun kepada masyarakat.
Oleh karena itu, tahun 2023 pemerintah kabupaten badung melalui dinas pertanian dan pangan bekerjasama dengan BPS Kabupaten Badung melaksanakan kegiatan survei untuk menghitung besarnya NTP/NTUP di Kabupaten Badung. (MBP)