Dukung Walikota, Gubernur Koster Bentuk Tim Kecil Atasi Lonjakan Covid-19 di Denpasar
DENPASAR – baliprawara.com
Gubernur Bali Wayan Koster selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengatakan, dalam tiga minggu terakhir terus terjadi penambahan kasus Covid-19. Ia mengungkapkan, tren penambahan bukan lagi hanya dari PMI namun sudah bergeser menjadi transmisi lokal.
Untuk itulah, Kota Denpasar mendapat perhatian serius dari Gubernur Bali Wayan Koster. Menurut Koster, apa yang dilakukan pihaknya adalah perwujudan semangat gotong royong dalam menangani Covid-19. Dalam hal ini, Gubernur ingin memberikan dukungan pada upaya-upaya yang dilakukan Kota Denpasar.
“Kita memahami betul kondisi Denpasar berbeda dengan yang lain. Sebagai pusat pemerintahan, masyarakatnya heterogen dan lalu lalang antarkabupatennya tinggi. Sudah sepantasnya menjadi perhatian bersama,” katanya saat pertemuan bersama Walikota Denpasar I.B. Rai Mantra dan Wakil Walikota A.A. Jayanegara, Kamis (11/6) di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar.
Ia menambahkan, para kepala daerah se-Bali sudah sepakat untuk membuka daerah secara bersama-sama. Oleh karena itu, menyelesaikan masalah di Kota Denpasar sebagai episentrum pergerakan masyarakat Bali menjadi sangat penting.
Untuk itu Gubernur Bali Wayan Koster menugaskan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra selaku Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali untuk membentuk tim kecil yang akan membahas langkah konkret yang akan dilakukan di Kota Denpasar.
Sementara, Walikota Denpasar I.B. Rai Mantra mengatakan, pascamelonjaknya pasien positif Covid-19 di Bali, pihaknya sudah melakukan penyisiran. Bahkan pendekatan yang dilakukan bukan lagi rapid test, namun swab test untuk segera memberi kepastian kondisi di wilayah tersebut. “Agar jelas dan memberikan efek jera,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini hampir semua desa di Kota Denpasar sudah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Namun memang peningkatan aktivitas masyarakat terus terjadi. Walikota mengatakan, beberapa kasus yang terjadi di Denpasar ada warga yang berasal dari luar Kota Denpasar.
Sementara itu, Sekda Dewa Made Indra mengatakan, selain melakukan pembatasan aktivitas, perlu melakukan tracing melalui tes massal untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di Kota Denpasar. Tes massal memang berpotensi membuat kasus meningkat, namun ini akan memberikan gambaran yang sesungguhnya. Menurutnya Pemerintah Provinsi Bali siap memberikan dukungan kapasitas RS jika Kota Denpasar membutuhkan. Begitu juga untuk memperkuat tim surveilans bisa didukung dari Provinsi atau Kabupaten lain. (MBP)