Menjaga Kesucian Nusantara dalam Kebaikan, Melalui Kirab Budaya Sekolah Widiatmika

 Menjaga Kesucian Nusantara dalam Kebaikan, Melalui Kirab Budaya Sekolah Widiatmika

Pembukaan kirab budaya sekolah Widiatmika, Rabu 6 Maret 2024.

MANGUPURA – baliprawara.com

Sekolah Widiatmika, di bawah naungan Yayasan Widiatmika, kembali mengajak ratusan siswa dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK), untuk mengikuti Kirab Budaya, dalam rangka menyambut hari raya Nyepi, Tahun baru Caka 1946. Kegiatan yang dipusatkan di sekolah setempat, Rabu 6 Maret 2024, mengangkat tema, “Dwipantara Dharma Kerti”, yang bermakna menjaga kesucian Nusantara dalam kebaikan, kegiatan ini diharapkan sebagai upaya untuk terus melestarikan budaya khususnya yang ada di Bali.

Menurut Ketua Panitia Kirab Budaya, I Kadek Kusuma Mandala Putra S.Pd., kirab budaya ini merupakan kegiatan tahunan dengan harapan untuk lebih mengenalkan kebudayaan Bali. Pada kirab budaya ini, kegiatan budaya yang ditonjolkan adalah parade ogoh-ogoh. Ada sebanyak 5 ogoh-ogoh yang diarak di sepanjang jalan Udayana.

Keseruan anak-anak sekolah Widiatmika saat mengikuti kirab budaya, Rabu 6 Maret 2024.

Namun demikian kata dia, sebelum pengarakan ogoh-ogoh,dilakukan pementasan seni fragmen tari yang berjudul Timun Emas. “Kegiatan ini melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah Widiatmika, dari TK hingga SMA, Guru, Pegawai, dan Orang Tua Siswa,”kata Kusuma Mandala yabg juga Guru SMA Widiatmika.

Kirab budaya ini, bahkan mendapat sambutan positif dari Camat Kutsel, Ketut Gede Arta, yang saat itu hadir secara langsung menyaksikan. Pihaknya menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya kegiatan kirab budaya yang  sangat luar biasa ini. Melalui kegiatan seperti ini, ia menilai, sejatinya memang pendidikan yang berkarakter seperti ini harus terus dikembangkan.

“Widiatmika memang sebuah sekolah yang memiliki kurikulum pendidikan, menciptakan menunjukkan anak-anak yang unggul, berkarakter, dan berintegritas. Yang mana ini bisa memberikan warna kepada kita semua, dengan hal itu, bisa menunjukkan arah anak-anak kita ke depan. Karena mereka yang akan mengisi di kehidupan selanjutnya,” kata Gede Arta dalam sambutannya di sela pembukaan Kirab Budaya.

See also  PUPAR Unud Rekomendasikan RATU BHASMA Untuk Percepatan Desa Wisata Babahan Tabanan

Lebih lanjut pihaknya mengapresiasi yayasan Widiatmika yang bisa memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan dunia pendidikan. “Ini salah satu sekolah unggulan favorit yang ada di Bali. Ini sebuah apresiasi, di masa yang akan datang masyarakat yang akan memberikan penilaian mana sekolah unggulan yang memberikan dampak kepada anak didik kita,” ucapnya.

Fragmen tari mengangkat cerita Timun Emas, pada kirab budaya sekolah Widiatmika, Rabu 6 Maret 2024.

Sementraa itu, Ketua Yayasan Widiatmika, Keyza Widiatmika, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan implementasi kegiatan kebudayaan. Bagaimana anak-anak di lingkungan pendidikan Widiatmika ini bisa menghargai, mencintai budaya, bahkan bukan hanya karena kontek keagamaan saja, namun juga bertepatan dengan hari Raya Nyepi. “Maka dari itu kami namakan kegiatan ini sebagai kirab budaya,” kata Widiatmika.

Melalui kirab budaya ini, pihaknya berharap, melalui kegiatan kolaboratif dari sekolah bersama orang tua dan masyarakat, sehingga pesan yang ingin disampaikan bagaimana sebagai pemangku pendidikan, mampu berkolaborasi, bersinergi, bekerjasama untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik.

“Karena semua unsur ada di sini. Namun tidak bisa semua unsur di lempar ke sekolah saja, tetapi semua harus bersinergi. Sehingga dapat disadari bahwa sekolah adalah untuk belajar, dan didampingi oleh orang-orang yang menjadi bagian dari itu,” harapnya. (MBP)

redaksi

Related post