Sinergi Antar OPD di Badung Pastikan Rangkaian Hari Suci Nyepi Berjalan Lancar

 Sinergi Antar OPD di Badung Pastikan Rangkaian Hari Suci Nyepi Berjalan Lancar

Kepala Diskominfo, Disbud, Dishub,dan Kesbangpolinmas Badung,Rabu 6 Maret 2024, saat memberi keterangan terkait rangkaian Hari Raya Nyepi. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, diantaranya Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo), Dinas Kebudayaan (Disbud), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kesbangpolinmas Badung bersinergi melakukan berbagai langkah-langkah, untuk memastikan rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 berjalan dengan baik. Mengingat sejumlah rangkaian upacara akan digelar mulai dari prosesi Melasti, Tawur Agung Kesanga, Pangerupukan, Catur Brata Nyepi, hingga Ngembak Geni.

Terkait rangkaian pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi, Kadisbud Badung I Gede Eka Sudarwitha, mengatakan, akan diawali dengan prosesi Melasti. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga, Ngerupuk dan Nyepi. Untuk di Kabupaten Badung, puncak pelaksanaan melasti akan digelar Jumat 8 Maret 2024.

Terkait lokasi pelaksanaan melasti, ada empat titik pantai yang menjadi pusat melasti di Badung, yaitu Pantai Seseh, Pantai Batu Bolong, Pantai Petitenget dan Pantai Kuta. Selain di pantai, sejumlah desa juga ada yang melasti di beji desa setempat.

Lebih lanjut disampaikan, usai prosesi melasti, rangkaian Nyepi dilanjutkan dengan Tawur Agung Kesanga. Untuk ritual tawur agung tahun ini, akan mengambil lokasi jabe Pura Lingga Bhuana Puspem Badung. Yang mana, pada prosesi Tawur Agung ini, akan dipuput oleh 7 sulinggih.

“Tahun ini upacara Tawur Agung Kesanga tingkat kabupaten dipusatkan di Jabe Pura Lingga Bhuana Puspem Badung. Tawur ini akan dilanjutkan di tingkat kecamatan, desa hingga banjar,” katanya saat memberi keterangan kepada wartawan, Rabu 6 Maret 2024 di Kantor Diskominfo Badung.

Usai prosesi tawur, saat malam harinya akan digelar pawai ogoh-ogoh di masing-masing desa dan banjar. Pada pelaksanaan pawai nanti, ia mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan rambu-rambu yang telah disepakati. Yakni mulai dari adanya atraksi seni dan budaya serta yang terpenting pawai tidak boleh lewat dari jam 10 malam.

See also  Gerak Cepat PNB Menyiapkan Program SMK-D2 Fastrack, Diapresiasi Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi

“Pawai ogoh-ogoh wajib mengutamakan seni dan budaya, pawai tidak boleh lewat dari jam 10 malam. Kalau lewat dari jam yang ditentukan, maka ogoh-ogoh yang menjadi nominasi juara, bisa kena diskualifikasi,” tegasnya.

Sementara untuk pelaksanaan Nyepi, Sudarwitha menyatakan sama seperti Nyepi-nyepi sebelumnya dimana umat Hindu diharapkan melaksanakan Catur Brata Penyepian. Yakni, amati geni (tidak.boleh menyalakan api), amati karya (tidak.boleh bekerja), amati lelungan (tidak.boleh bepergian), dan amati lelanguan (tidak boleh bersenang-senang). “Saat Hari Nyepi tentu semua masyarakat Hindu di Bali akan melaksanakan Catur Brata Penyepian,” ucapnya.

Sementara itu, untuk memperlancar arus lalu lintas saat jalanya prosesi ini, Pihak Dinas Perhubungan Badung, akan menurunkan puluhan personel. Seperti yang disampaikan Kadishub AA Yudha Darma personil akan dilibatkan nanti, akan bertugas membantu kepolisian khusus untuk mengantisipasi perkreditan lalu lintas disaat prosesi melasti.

“Masyarakat kami imbau menghindari jalan yang dipakai rute melasti. Dan perlu kami sampaikan bahwa selama Nyepi seluruh lampu penerangan jalan, lampu traffic light, ATCS akan kami padamkan,” tambahnya. (MBP/a)

 

redaksi

Related post