Identitas Jenazah di Puncak Gunung Agung Terungkap, Korban Diketahui Berdomisili di Semarang Barat

 Identitas Jenazah di Puncak Gunung Agung Terungkap, Korban Diketahui Berdomisili di Semarang Barat

Proses evakuasi pendaki yang meninggal di jalur pendakian Gunung Agung, Rabu 13 Maret 2024. (ist)

AMLAPURA – baliprawara.com

Jenazah laki-laki dengan ciri-cirinya, menggunakan jaket dan celana panjang warna hitam, dengan rambut putih (beruban), serta membawa tas berwarna hijau, ditemukan tergeletak di jalur pendakian Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Selasa 12 Maret 2024 akhirnya dievakuasi tim SAR Gabungan. Penemuan jenazah ini, berada di titik koordinat 8°20’31.12″S – 115°29’35.81″E, di ketinggian sekitar 2833 Meter di Atas Permukaan Laut (Mdpl).

Evakuasi Jenazah yang ditemukan di jalur pendakian Puncak Gunung Agung, Karangasem, dilakukan, Rabu 13 Maret 2024. Kondisi cuaca berkabut dan gerimis, mempersulit perjalanan menuju lokasi penemuan jenazah.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, S.H., perjalanan tim SAR gabungan, telah dilakukan sejak pukul 03.00 Wita. Bergerak dari Pos Pengubengan, perjalanan sedikit terkendala akibat cuaca kurang bersahabat. Sekitar pukul pukul 12.39 Wita, Search and Rescue Unit (SRU) 1, akhirnya tiba di lokasi penemuan jenazah. “Setelah mempersiapkan peralatan evakuasi, tim SAR gabungan akhirnya turun mengevakuasi korban,” katanya.

Dari pengecekan di lokasi, identitas korban diketahui atas nama Alexander Bimo Haryotedjo, usia 60 tahun. Laki-laki kelahiran Yogyakarta, yang beralamat Desa Bongsari, Semarang Barat ini, diduga meninggal saat melakukan pendakian ke puncak Gunung Agung.

Terkait kapan orang tersebut memulai pendakian, hingga saat ini tidak ada yang mengetahui. Karena larangan untuk melakukan pendakian, sudah diberlakukan pemerintah setempat, berkaitan dengan adanya upacara keagamaan “Ida Batara Turun Kabeh”, di Pura Besakih.

Informasi terkait penemuan jenazah di puncak Gunung Agung ini, sebelumnya diterima melalui grup potensi SAR. Bahwa ada seorang pendaki Warga Negara Asing (WNA) yang tidak sengaja menemukan jenazah tersebut.

See also  Menyusuri 5 Destinasi Wisata Air Desa Lemukih, Bak Surga Dalam Desa

Sebanyak 10 personil Pos SAR Karangasem terlibat dalam operasi SAR kali ini. Sementara itu, setiap pergerakan tim SAR gabungan terus dipantau oleh petugas siaga Basarnas Bali. Unsur SAR lainnya yang terlibat diantaranya, Koramil Karangasem, Babinsa Rendang, SAR Samapta Polda Bali, Polres Karangasem, Polsek Rendang, BPBD Karangasem, potensi SAR dan pemandu lokal, dan ada penambahan personil dari Kantor Basarnas Bali, Jimbaran menuju Pos Pengubengan. (MBP)

 

redaksi

Related post