Ida Bhatara Nyejer Selama 24 Hari, Karya IBTK di Pura Agung Besakih Diawali Nedunang Ida Bhatara dan Nuur Tirta
AMLAPURA – baliprawara.com
Rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) tahun 2024 di Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem, diawali prosesi Nedunang Ida Bhatara dan Nuur Tirta, pada rahina Wraspati Paing, Medangsia, Kamis 21 Maret 2024. Prosesi Nedunang Ida Bhatara ini, dipuput oleh Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, yang turut dihadiri Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya. Prosesi ini, merupakan salah satu rangkaian Upacara IBTK Pura Agung Besakih, yang puncaknya akan dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Kadasa, Minggu 24 Maret 2024.
Seperti penuturan Ketua III IBTK 2024, Nyoman Artana, rangkaian IBTK selanjutnya, digelar prosesi melasti ke Tegal Suci, Jumat 22 Maret 2034. Setelah itu, pada Sabtu 23 Maret 2024, digelar prosesi Mapepada dan Memben.
“Karya IBTK 2024 di Pura Agung Besakih, Ida Bhatara nyejer selama 24 hari, hingga Nyineb nanti pada tanggal 14 April depan. Hal itu untuk memberikan kesempatan bagi pemedek, yang berkeinginan tangkil ngaturang bakti, sehingga bisa menyesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki,” katanya.
Pemucuk Mangku Pura Agung Besakih, I Gusti Mangku Jana, menjelaskan, prosesi Nedunang Ida Bhatara, dan Nuur Tirta yang merupakan rangkaian upacara IBTK di Pura Agung Besakih, dilaksanakan di seluruh Pura dalam lingkup Kompleks Pura Agung Besakih. Termasuk juga kata dia, Ida Bhatara di Catur Lawa, dan pedharman masing-masing.
Lebih lanjut Jro Mangku Jana mengatakan, setelah keseluruhan Ida Bhatara tedun di Pesamuhan Agung, maka dilanjutkan dengan prosesi ngayabang Ida Bhatara, yang dipuput Ida Sulinggih. Lara prosesi ini, juga diiringi tari-tarian Wali/sakral, seperti Topeng Sidakarya, dan Wayang Gedog. “Prosesi ini juga dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai Pura amongan masing-masing,” bebernya.
Kepada masyarakat atau pemedek yang tangkil selama nyejer IBTK, pihaknya mengajak untuk senantiasa menjaga ketertiban dan mengikuti arahan petugas yang ada. Hal ini tentu untuk kelancaran prosesi persembahyangan, serta meminimalisir kemacetan lalu lintas selama upacara berlangsung.
“Kami juga mengharapkan seluruh pemedek untuk turut menjaga kebersihan di areal Pura Agung Besakih, membuang sampah pada tempatnya serta dihimbau untuk tidak membawa tas plastik. Semoga, niat kita untuk mendapatkan restu, anugerah Ida Bhatara selama pelaksanaan karya ini bisa terlaksana dengan baik,” harapnya. (MBP)