HUT ke-17 Jagabaya Dulang Mangap, Momen Pererat Persaudaraan Kedepankan Konsep Wasudewa Kutumbakam

 HUT ke-17 Jagabaya Dulang Mangap, Momen Pererat Persaudaraan Kedepankan Konsep Wasudewa Kutumbakam

Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, menghadiri HUT Jagabaya Dulang Mangap Ke-7 di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Minggu (14/4).(ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7, Jagabaya Dulang Mangap digelar di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Minggu 14 April 2024. Dengan mengangkat tema “Mesikian”, turut dihadiri Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, yang juga selaku Ketua MGPSSR (Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi) Provinsi Bali.

Atas kontribusi selama ini untuk berpartisipasi ngayah mewarnai pembangunan yang ada di Pulau Bali, Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa bangga kepada Jagabaya Dulang Mangap. Untuk itu, melalui tema Mesikian ini, Bupati Giri Prasta mengajak seluruh elemen Jagabaya Dulang Mangap pada khususnya, dan pasemetonan MGPSSR pada umumnya, agar sentiasa bersatu, bersama-sama membangun wilayah masing-masing. Tentu hal itu nantinya juga akan bermuara pada pembangunan Pulau Dewata secara keseluruhan.

Konsep bersatu dan bersama-sama, telah diimplementasikan selama ini dalam memimpin Badung maupun dalam menahkodai MGPSSR Provinsi Bali. Dimana Bupati Giri Prasta telah berhasil membangun fondasi yang dipersyaratkan untuk menuju Badung unggul, indikatornya tercermin dari masifnya pembangunan infrastruktur, percepatan, dan pemerataan pembangunan.

“HUT Jagabaya Dulang Mangap ke-7 memiliki makna yang sangat spesial dan sakral bagi MGPSSR, karena angka 7 melambangkan Sapta Rsi. Saya berharap momentum HUT Jagabaya Dulang Mangap ini, akan semakin mempererat persaudaraan pasemetonan diantara satu trah dengan mengedepankan konsep wasudewa kutumbakam,” ujar Giri Prasta.

Bupati Giri Prasta menambahkan bahwa kedepannya dirinya ingin mendorong pembangunan SDM semeton Pasek, dengan peta jalan yang jelas dan terukur, guna menjawab tantangan pembangunan dan memastikan kontribusinya terhadap pencapaian visi Indonesia Emas. Utamanya dalam mewujudkan pulau Bali yang lebih sejahtera, maju, berdaulat, adil dan makmur namun tetap berpegang teguh pada akar budaya yang adi luhung.

See also  Bupati Giri Prasta Terbitkan Perbup Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Prokes

Sementara itu Kadek Agus Suartana selaku ketua panitia HUT Jagabaya Dulang Mangap Ke 7 melaporkan bahwa anggota Jagabaya Dulang Mangap telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan seperti bersih-bersih di pura, penghijauan dan donor darah  sebelum acara puncak HUT ke 7. “Kami berharap semeton Pasek dari segala elemen mesikian saling tolong, saling mengerti dan saling mendukung. Pasek bukan sekedar besar tapi memang benar-benar besar.” Ujarnya.

Ketua Umum Jagabaya Dulang Mangap Pusat, Gede Pasek Suardika menyebutkan bahwa anggota Jagabaya Dulang Mangap terdiri atas lintas profesi tetapi satu DNA, satu trah, dan satu darah yaitu Pasek. “Profesi boleh apa saja, partai boleh apa saja, tapi darahnya Pasek. Oleh karena itu organisasi ini kita daftarkan ke Menkumham, sehingga organisasi ini sah, negara mengakui ada organisasi warga Pasek. Kalau sudah terdaftar di Kemenkumham maka berhak dapat akses bantuan dari keuangan Negara,” jelasnya.

Dirinya menambahkan Jagabaya Dulang Mangap memiliki sesanti yang harus diterjemahkan dengan sangat taat. Yaitu Satya Ring Sesana, Wirang Ring Semeton yang berarti hal yang benar harus dibela dan hal yang salah harus diperbaiki.  “Jangan pernah meninggalkan saudara,” tegasnya.

Turut hadir Ketua MGPSSR Pusat Prof Wayan Wita, Ketua Umum Jagabaya Dulang Mangap Gede Pasek Suardika, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Pandita Pasek se-Bali, jajaran pengurus MGPSSR se-Bali serta anggota Jagabaya Dulang Mangap se-Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post