Saluran Pembuangan Tersumbat, Skatepark Pantai Kuta Langganan Tergenang Saat Hujan
MANGUPURA – baliprawara.com
Kondisi salah satu bagian dari skatepark pantai Kuta, terlihat tergenang air, usai diguyur hujan deras, Kamis 18 April 2024. Dari pantauan di lokasi, meski hujan sudah reda, namun ternyata genangan air ini, belum juga surut hingga pagi hari.
Untuk mengeluarkan air yang menggenang cukup tinggi ini, terpaksa dilakukan pengurasan secara manual. Terlihat, beberapa orang, dengan menggunakan ember, menguras air genangan setinggi di atas maka kaki ini agar cepat surut, dan bisa digunakan kembali untuk latihan.
Dari informasi yang didapat, kondisi genangan di area skatepark ini, sering terjadi saat hujan mengguyur kawasan tersebut. Bahkan, genangan sempat terjadi cukup tinggi hingga mencapai hampir 1 meter, saat hujan deras yang mengguyur belum lama ini.
Kondisi ini diduga akibat tersumbatnya saluran pembuangan yang di bawah. Untuk itu, pihak terkait diharapkan segera melakukan penanganan. Pasalnya, area tempat bermain skateboard yang diklaim satu-satunya di Indonesia sebagai skatepark bertaraf internasional di pinggir pantai ini, saat ini telah menjadi ikon pantai Kuta.
Dikonfirmasi terkait kondisi ini, Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana, berharap agar saluran air di area ini diharapkan bisa diefektifkan, agar tidak terjadi genangan. Karena menurutnya, akibat saluran di bawah yang kecil, ditambah tersumbat oleh sampah, mengakibatkan air tidak lancar mengalir dan terjadi genangan. “Karena saluran untuk pembuangannya yang kecil. Ini harus dibuat lebih besar, namun tetap harus memperhatikan untuk keselamatan para pemain skateboard,” kata dia saat ditemui di sekretariat DPRD Badung, Kamis 18 April 2024.
Keberadaan Skatepark sebagai ikon pantai Kuta ini menurutnya, harus dirawat dengan baik. Karena tanpa dimungkiri, kehadiran skatepark pinggir pantai ini, memang menjadi destinasi bagi wisatawan terutama pecinta olahraga skateboard. Untuk mempertahankan skatepark ini sebagai destinasi wisata, tentu harus tetap terjaga kebersihan dan fasilitasnya. Ia menhalui, yang berat dalam hal inj adalah perawatan atau maintenance.
Apalago kata dia, dengan status Skatepark yang hingga saat ini belum diserahkan pengelolaanya ke pihak Desa Adat Kuta, tentu berimbas juga terhadap kesulitan untuk melakukan perawatan. Padahal pihaknya berencana akan merekrut tenaga yang mengerti tentang sarana skatepark, untuk merawat skatepark ini. “Saat ini penyerahan pengelolaan skatepark belum, masih menunggu Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pemerintah kabupaten Badung, dengan desa Adat Kuta,” ucapnya. (MBP)