Angkat Isu Pengelolaan Sampah, IATPI Gelar Event Waste Management Serangkaian World Water Forum ke-10
DENPASAR – baliprawara.com
World Water Forum, atau Forum Air Dunia ke-10 akan digelar di Bali mulai 18-25 Mei 2024. Indonesia yang ditunjuk sebagai tuan rumah, telah siap dengan standar acara. Salah satu aspek yang diperhatikan dalam perhelatan besar ini adalah pengelolaan sampah.
Forum penting ini diselenggarakan setiap tiga tahun oleh Dewan Air Dunia (World Water Council) yang menyediakan wadah bagi para pengambil keputusan utama lintas negara untuk mengatasi tantangan air global. Tahun ini setelah bersaing ketat dengan Roma (Italia), Bali menjadi tuan rumah yang dipilih mayoritas.
Momentum ini menjadi kesempatan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengatasi tantangan dalam menyediakan air bersih dan adil bagi masyarakat. Satu diantaranya adalah tantangan agar sumber daya air tidak tercemar polusi sampah.
Terkait permasalahan sampah, Waste4Change bersama IATPI (Ikatan Alumni Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia), menghadirkan praktik penanganan sampah bertanggung jawab atau Event Waste Management (EWM) di World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan berlangsung hingga 25 Mei 2024.
“IATPI mengambil peran menghadirkan praktik baik pengelolaan sampah bertanggung jawab pada penyelenggaraan forum ini. Tujuannya, memastikan tidak ada sampah yang mencemari lingkungan,” ungkap Dr. Ir. Ar. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Ketua IATPI Bali pada sesi Media Briefing, Jumat 17 Mei 2024 di Media Center Makorem 163/Wirasatya, Denpasar.
EWM Project Director Waste4Change, Pandu Priambodo, mengatakan, IATPI menggandeng Waste4Change, praktisi pengelola sampah bertanggung jawab untuk melaksanakan Event Waste Management (EWM), bersama profesional pengelola sampah EcoBali. “Waste4Change mengapresiasi Organizing Committee World Water Forum (WWF) ke-10 mencontohkan pelaksanaan forum dunia dengan penanganan sampah berkonsep Zero Waste to Landfill,” ucapnya.
Manajemen sampah berorientasi ekonomi sirkular, memerlukan komitmen ESG (Environment, Social, Govenance) sebagai refleksi visi keberlanjutan (sustainability). Untuk acara besar seperti WWF ke-10 yang diproyeksikan dihadiri sekitar 30.000 orang, diperlukan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak.
Konsep event dengan tata sampah bertanggung jawab merupakan cara pandang yang terbilang langka di Indonesia. Namun demikian Waste4Change optimis ke depannya para penyelenggara acara akan menerapkan standar #AcaraBaik agar sampah yang dihasilkan tidak berakhir ke lingkungan.
“Kami bersama seluruh kolaborator ingin mencatatkan jejak baik untuk Bali dan berbagi semangat positif bahwa kita bisa berperan sekecil apapun. untuk mencegah sampah berakhir ke lingkungan, demi melindungi sumber daya air Indonesia,” tutup Pandu.
Sementara itu, Kapenrem 163/Wirasatya, Mayor CHB I Made Oka Widianta, menyampaikan ucapan syukur atas terselenggaranya acara ini. Pihaknya berharap, semoga kegiatan seperti ini bisa terus berkelanjutan sampai ke event internasional. “Kami mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga ini bisa terus berlanjut,” harapnya.
Event Waste Management (EWM) pada World Water Forum (WWF) ke-10 didukung utama oleh Chandra Asri dan Barito Pacific juga River Recycle Oy, Repair Project, Bali Tourism Board dan Eco Tourism Bali. (MBP)