Bupati Sanjaya Apresiasi Kebersamaan Krama Umadiwang, Marga dan Batulumbang, Selemadeg
TABANAN, – baliprawara.com
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,S.E.,M.M, selalu konsisten menunjukkan komitmen kuatnya dalam melestarikan adat, agama, tradisi, dan seni budaya di Kabupaten Tabanan. Hal ini diwujudkan melalui kehadirannya selaku Murdaning Jagat Tabanan dalam upacara Dewa Yadnya di dua Pura yang ada di Kabupaten Tabanan yang bertepatan pada Sukra Wage, Wuku Uye, Jumat,17 Mei 2024.
Dalam kunjungan pertamanya di Pura Luhur Manik Toya, Banjar Adat Umadiwang, Desa Batannyuh, Kecamatan Marga dalam rangka pemelaspasan bangunan pura dan piodalan alit. Usai mengikuti persembahyangan, Sanjaya menandatangani prasasti pura yang diempon oleh 325 KK tersebut, turut menebar ikan di jaba sisi kauh Pura Manik Toya dan dilanjutkan dengan meninjau aliran sungai Yeh Sungi.
Selanjutnya, Sanjaya beserta jajaran menghadiri uleman Ngupasaksi Karya Agung Tawur Balik Sumpah, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Mupuk Pedagingan, Melaspas, Ngenteg Linggih, Ngusaba Agung, Ngusaba Nini, dan Pujawali di Pura Puseh, Pura Desa, lan Catus Pata, Desa Adat Batulumbang, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Sanjaya mengapresiasi pelaksanaan upakara dan upacara Karya yang sudah terkonsep sejak 15 tahun lalu.
“Saya di pemerintah menjalankan yang namanya pelestarian adat, agama dan seni budaya. Ketika masyarakat saya ingin membangun, pasti saya dampingi, ikut meringankan beban, baik melalui prosesnya, baik kunjungannya dan ngupasaksi, juga ikut berkontribusi dalam karya,” ujar Sanjaya.
Sanjaya kembali mengingatkan masyarakat akan bagaimana perjuangan para leluhur dalam menjaga keharmonisan di Bali melalui konsep Tri Kahyangan yang dikonsepkan sejak ribuan tahun lalu. “Sampai saat ini kita mampu melestarikan dan menjaga Kahyangan Puseh ini, Ngwangun khayangan niki sampai pujawali hingga tadi kita sudah sembahyang ngenteg linggih, luar biasa. Jadi tidak main-main leluhur kita masalalu. Lalu tugas kita generasi sekarang ini ngewangiang, yang disebut dengan pelestarian adat, agama dan budaya,” imbuh Sanjaya.
Bendesa Adat Batulumbang, I Made Ardana, sampaikan bahwa puncak acara di Pura Puseh dan Desa Batulumbang ini nantinya jatuh pada 22 Mei 2024 mendatang. Dengan diempon oleh 99 KK, dikatakan bahwa dalam pembangunan pura selain mendapatkan dana bantuan dari Bupati Tabanan, dan reses serta dana Desa. Perwujudan yadnya ini juga merupakan hasil gotong-royong swadaya masyarakat yang sudah berlangsung sejak 15 tahun dengan mengumpulkan iuran sebesar Rp. 5000,- di setiap purnama.
Senada dengan Ardana, Made Suama selaku Ketua pembangunan Pura Luhur Manik Toya juga sampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Sanjaya atas kehadirannya juga bantuan yang diberikan dalam pembangunan, upakara dan upacara pada Pura yang sebelumnya sempat rusak akibat terkena bencana banjir tersebut. (MBP/r)