Klaster Penyebaran Covid-19, Disperindag Bali Gencarkan Sosialisasi ke Pasar Tradisional
MANGUPURA – baliprawara.com
Pasar tradisional sebagai klaster baru penyebaran Covid-19, dianggap perlu untuk lebih ketat diberikan sosialisasi penerapan protokol kesehatan baik bagi pengunjung pasar maupun penjual. Apalagi pasar merupakan tempat transaksi para pedagang yang berasal dari luar wilayahnya, yang kemudian menjadi pasar tumpah di seputaran pasar tersebut dan memiliki peluang besar menyebarkan virus corona pabila ada diantara mereka yang tidak menerapkan protokol kesehatan terutama penggunaan masker.
Melihat penambahan kasus Covid-19 yang tinggi belakangan ini, terutama disumbangkan oleh transmisi lokal, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali bersama Satpol PP Provinsi Bali dan Polsek Mengwi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar di daerah Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu (20/6).
Pemilihan pasar tradisional sebagai lokasi sosialisasi karena merupakan tempat konvensional yang menyiapkan blok khusus bagi penjual di sebuah bangunan dan juga ada beberapa jenis pedagang yang menjadikan areal sisi pasar sebagai pasar tumpah. Yang mana sebagian besar mereka berasal dari luar wilayah Desa yang menggelar dagangan di bawah dan juga diatas mobil.
Kegiatan sidak ini sengaja dilakukan pada pagi hari, mengingat aktivitas warga menyiapkan bahan makanan adalah pagi dan setelah itu mereka khususnya yang ke pasar tumpah akan kembali ke wilayah desa mereka masing-masing.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jatra mengatakan kegiatan ini dilakukan sesuai instruksi dan perintah Gubernur Bali selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Hal ini kata dia, sebagai upaya meminimalisir penularan Covid-19 di tengah interaksi penjual dan pembeli.
Dalam sidak ini Kadisperindag dan tim Gugus Covid-19 Provinsi Bali melihat langsung kondisi di dalam pasar. “Jika menemukan pedagang/pembeli yang tidak menggunakan masker dengan benar, maskernya sudah tidak layak atau bahkan tak menggunakan masker maka tim melakukan pendekatan persuasif dengan pembinaan atau memberikan masker kain,” katanya. (MBP)