Pemanfaatan Teknologi Modern Kunci Sukses Tabanan dalam Meningkatkan Produksi Padi

 Pemanfaatan Teknologi Modern Kunci Sukses Tabanan dalam Meningkatkan Produksi Padi

Sektor Pertanian di Kabupaten Tabanan selalu Menjadi Program Prioritas Pemerintah Daerah Setempat.(Ist)

TABANAN, – baliprawara.com

Tabanan, yang dikenal sebagai “Lumbung Padi Bali,” terus membuktikan diri sebagai motor penggerak ketahanan pangan di Bali, meski di tengah penurunan produksi padi secara keseluruhan di provinsi ini. Pada 2023, Kabupaten Tabanan mencatatkan peningkatan produksi padi sebesar 0,15%, dengan total hasil gabah kering giling (GKG) mencapai 169.512 ton, naik 247 ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan teknologi pertanian modern dan pengelolaan lahan yang semakin canggih. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Made Subagia, menjelaskan bahwa penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), manajemen irigasi yang terintegrasi, serta intensifikasi lahan menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas tersebut.

“Teknologi pertanian modern memungkinkan petani untuk bekerja lebih efisien dan produktif. Tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga mengurangi beban kerja dan biaya produksi,” kata Subagia. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan bagi petani, terutama dalam menggunakan teknologi terbaru, menjadi fokus utama program pengembangan pertanian di Tabanan.

Selain itu, program intensifikasi lahan dan pengaturan pola tanam yang tepat waktu menjadi langkah strategis yang diambil pemerintah daerah untuk memastikan peningkatan produksi secara konsisten. Dengan lahan persawahan yang luas, Tabanan memiliki potensi besar dalam mendukung stabilitas pangan di Bali, bahkan di tingkat nasional.

Tabanan tidak hanya mengandalkan infrastruktur dan teknologi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan petani. Pemerintah daerah memberikan dukungan melalui akses yang lebih baik ke pasar, ketersediaan pupuk bersubsidi, dan alat-alat pertanian modern. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani sekaligus menjaga keberlanjutan sektor pertanian di tengah tantangan global, seperti perubahan iklim dan alih fungsi lahan.

See also  FK Unud Dukung Kesinambungan Layanan Kesehatan di RSUD Lewoleba Kabupaten Lembata, Flores Timur

Dalam konteks Provinsi Bali, yang secara keseluruhan mengalami penurunan produksi padi sebesar 7.021 ton pada 2023, Tabanan berhasil membuktikan diri sebagai daerah dengan ketahanan pertanian yang kuat. Peningkatan ini menggarisbawahi posisi Tabanan sebagai penopang utama ketahanan pangan di Bali.

Ke depan, Pemkab Tabanan berkomitmen untuk terus mendorong inovasi di sektor pertanian guna menghadapi tantangan global. “Kami yakin dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait, Tabanan akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mempertahankan sektor pertanian yang berkelanjutan,” tutup Subagia.

Dengan strategi yang terarah dan berkelanjutan, Tabanan siap menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan, tidak hanya untuk Bali, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional.(MBP) 

 

redaksi2

Related post