Literasi Keuangan Diharapkan Mendorong Inklusi dan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas

 Literasi Keuangan Diharapkan Mendorong Inklusi dan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. (ist)

DENPASAR – baliprawara.com

Peningkatan literasi keuangan, sangat penting sebagai upaya mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi berkualitas di Bali. Tentunya melalui edukasi keuangan, masyarakat akan semakin memahami produk serta manfaat jasa keuangan, sehingga mampu menghindari kerugian akibat ketidaktahuan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam pembukaan Bali Financial Experience Festival (Bali Finef) 2024, Sabtu 2 November 2024, di Living World Mall, Denpasar. Kegiatan ini, menjadi puncak perayaan Bulan Inklusi Keuangan tahun 2024.

Sekda Indra berharap melalui edukasi keuangan, masyarakat Bali semakin memahami produk serta manfaat jasa keuangan, sehingga mampu menghindari kerugian akibat ketidaktahuan. “Kita tidak ingin lagi ada masyarakat yang tertipu karena tidak paham dengan produk-produk jasa keuangan. Literasi keuangan ini sangat penting untuk mengurangi risiko tersebut,” ucapnya.

Dalam acara tersebut, Sekda Indra berharap melalui edukasi keuangan, masyarakat Bali semakin memahami produk serta manfaat jasa keuangan, sehingga mampu menghindari kerugian akibat ketidaktahuan. “Kita tidak ingin lagi ada masyarakat yang tertipu karena tidak paham dengan produk-produk jasa keuangan. Literasi keuangan ini sangat penting untuk mengurangi risiko tersebut,” lanjutnya.

Sekda Dewa Made Indra juga menekankan pentingnya forum-forum literasi dan inklusi keuangan seperti Bali Finef sebagai langkah untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor jasa keuangan. Menurutnya, kerja sama ini menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih merata dan berkelanjutan.

“Kolaborasi dan sinergitas terbangun dengan baik dalam menumbuhkan ekosistem keuangan Bali yang semakin inklusif dalam menumbuhkan pertumbuhan ekonomi Bali yang semakin berkualitas, dalam artian semakin merata dan tinggi,” ujarnya.

See also  Unud dan Bank BWS gelar Workshop Literasi Keuangan dan Perbankan

Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Kristrianti Puji Rahayu, yang turut hadir, menyebutkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 yang dilakukan OJK bersama BPS. Hasil survei tersebut menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia sebesar 65,43% dan inklusi keuangan 75,02%, yang mengindikasikan perlunya peningkatan edukasi dan akses keuangan bagi masyarakat. Menurutnya menjadi tugas bersama seluruh stakeholder untuk semakin meningkatkan tingkat inklusi dan literasi serta memperkecil gap di antaranya.

Hingga Oktober 2024, OJK Bali telah mengadakan lebih dari 1.000 kegiatan edukasi di seluruh Bali, sebagai bagian dari upaya akselerasi inklusi keuangan. “Kegiatan Bali Finef ini adalah bentuk kontribusi kami untuk mendorong ekonomi Bali yang lebih kuat dan inklusif. Inklusif artinya memastikan semua masyarakat Bali memiliki akses yang mudah dan merata terhadap layanan keuangan formal,” jelasnya.

Dengan kegiatan literasi yang terus digalakkan, diharapkan masyarakat Bali semakin mampu memanfaatkan layanan keuangan secara aman dan produktif, sehingga mendukung perekonomian yang lebih baik. (MBP)

 

redaksi

Related post