Wujudkan Ketahanan Pangan, WBP Lapas Kerobokan Tanam Pokcoy dan Melon dengan Metode Hidroponik
MANGUPURA – baliprawara.com
Program pembinaan kemandirian warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan, terus digaungkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Badung. Kali ini pembinaan yang dilakukan, terkait dengan program tahap awal penanaman bibit sayur Pokcoy dan buah Melon melalui metode hidroponik oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho, mengatakan, penanaman yang dilakukan, menggunakan media tanam hidroponik modern dengan teknik pemeliharaan yang kompleks. Untuk proses penanaman kata dia, membutuhkan ketelitian tinggi, mulai dari pengukuran nutrisi larutan, pengecekan pH air, hingga pengaturan sistem sirkulasi.
Diungkapkan, untuk proses penanaman, setiap bibit Pokcoy dan Melon, ditempatkan pada lubang tanam khusus dengan memperhatikan jarak dan kebutuhan cahaya masing-masing tanaman. Para warga binaan yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya dengan didampingi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali bersama Kalapas) Kelas IIA Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho, secara langsung mempraktikkan keterampilan budidaya tanaman yang diperolehnya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian, selaras dengan akselerasi 13 Program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan guna mendukung ketahanan pangan. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi warga binaan dan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah selesai menjalani masa pidana di Lapas Kerobokan,” kata Kalapas.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Y. Pasaribu, memberikan apresiasi positif terhadap program tersebut. “Melalui program hidroponik ini, kami melihat potensi transformatif dalam memberdayakan warga binaan. Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan upaya konkret untuk mempersiapkan reintegrasi sosial,” tegasnya. (MBP)