Kantor Majelis Madya Subak, Jadi Penunjang Kesejahteraan Petani di Badung
MANGUPURA – baliprawara.com
Kabupaten Badung, kini telah memiliki Kantor Majelis Madya Subak. Nantinya keberadaan kantor baru ini, diharapkan dapat menjadi representasi aspirasi para petani. serta mendukung kegiatan Majelis Subak di Badung. Termasuk juga untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian, memperkuat kelembagaan, dan mendorong kesejahteraan petani serta masyarakat di Kabupaten Badung.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Drs. I Gde Eka Sudarwitha, S.Sos., M.Si., keberadaan kantor ini memainkan peran penting dalam pelaksanaan program ketahanan pangan. Program ketahanan pangan yang dimaksud, mencakup lima aspek utama yakni, kelembagaan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, tata laksana, dan regulasi.
“Salah satu dukungan yang kami lakukan adalah memperkuat aspek kelembagaan. Dengan hadirnya kantor yang layak, rencana kerja yang lebih baik dapat disusun untuk mendukung ketahanan pangan dari lima aspek tersebut,” kata Sudarwitha saat menghadiri upacara Melaspas, Ngenteg Linggih Mepedagingan Medasar Caru Rsi Gana di Kantor Majelis Madya Subak, Minggu 15 Desember 2024.
Ia juga menegaskan bahwa, keberhasilan ketahanan pangan di Badung tidak terlepas dari kerja sama lintas dinas, termasuk Dinas Pertanian, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dukungan tersebut diwujudkan dengan pendirian Kantor Majelis Madya Subak, yang diklaim sebagai satu-satunya gedung di Bali, bahkan di tingkat nasional.
Lebih lanjut diungkapkan, Kabupaten Badung memiliki 214 subak, yang terdiri atas Subak Yeh dan Subak Abian. Gedung Majelis Subak ini akan menjadi pusat pembinaan bagi subak-subak tersebut. Sudarwitha juga mengapresiasi dukungan Bupati Badung yang memberikan perhatian penuh terhadap aspek kelembagaan dan kesejahteraan para petani.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati atas dukungannya, baik melalui fasilitas kelembagaan maupun bantuan lainnya,” ucapnya.
Disebutkan, Pemerintah Kabupaten Badung memberikan berbagai bentuk dukungan kepada subak, termasuk biaya upakara, dana aci tahunan, serta insentif bagi 214 pekaseh dan lebih dari 860 pangliman. Selain itu, pekaseh dan kelian subak menerima bantuan sepeda motor untuk mendukung aktivitas pertanian.
Sementara itu, Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Badung, Agus Gede Widita, turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan yang diberikan. Ia berharap Kantor Majelis Madya Subak dapat menjadi pusat perencanaan produksi dan pola tanam para pekaseh.
“Dari tempat inilah para pekaseh akan merencanakan produksi dan pola tanam. Petani di Badung merupakan penunjang utama ketahanan pangan dan diharapkan mampu mencapai kedaulatan pangan,” ujarnya.
Agus juga berharap subak di Kabupaten Badung tetap lestari dan terus menjadi warisan budaya yang mendukung kesejahteraan petani. Dengan langkah-langkah ini, Kabupaten Badung menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keberlanjutan subak sebagai sistem irigasi tradisional sekaligus tonggak penting ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. (MBP)