Perampokan Berdarah di Kori Nuansa Barat Jimbaran Akibatkan Penghuni Rumah Meninggal

Evakuasi korban dugaan perampokan di Kori Nuansa Barat, Jimbaran, Minggu 23 Februari 2025. (ist)
MANGUPURA – baliprawara.com
Aksi dugaan perampokan dengan kekerasan, terjadi pada Minggu 23 Februari 2025 dini hari, sebuah rumah di kawasan Kori Nuansa Barat, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Kejadian berdarah yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita ini, mengakibatkan seorang penghuni meninggal dunia dan korban lain mengalami luka.
Dalam insiden tersebut, seorang wanita berinisial K (57) ditemukan tewas. Sedangkan, putrinya berinisial DPK (25), mengalami luka-luka, dan sudah dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan.
Warga sekitar baru menyadari peristiwa tersebut, setelah mendengar suara teriakan dari dalam rumah korban. Ketika warga ke lokasi, ditemukan, kondisi rumah berantakan dan diduga akibat perlawanan dari korban atau upaya pelaku menggeledah harta benda.
Pihak Polsek Kuta Selatan dan Polresta Denpasar, saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk tetangga korban yang mengaku sempat mendengar suara gaduh sebelum kejadian.
Aparat masih mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi. Dugaan sementara, ini adalah aksi perampokan yang berujung pada kekerasan. Pelaku masih dalam pengejaran.
Menurut penuturan Kepala Lingkungan Taman Griya, Ketut Ari Sudarsana, kejadian berdarah ini baru diketahuinya setelah menerima laporan dari warga. Kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita saat kondisi lingkungan masih sepi.
Dikatakan, korban yang meninggal bukan warga asli Jimbaran, melainkan pendatang dari Purworejo. Korban tinggal bersama ibu dan dua anaknya, sedangkan suaminya dikabarkan berada di Yogyakarta.
“Yang menjadi korban meninggal adalah sang ibu, sementara anaknya dilarikan ke Rumah Sakit Bali Jimbaran. Saya tidak melihat langsung karena saat tiba di lokasi, anaknya sudah dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Ditanya soal aktivitas korban selama ini, Ari menyebutkan jika korban dan anaknya diketahui jarang berkomunikasi dengan warga sekitar. Dari bagian depan rumahnya, terlihat bahwa mereka berjualan roti.
“Korban sebelumnya tidak ada lapor ke kami, tertutup katanya dengan warga di sana. Kalau dilihat dari pintu depan rumahnya mereka jualan roti,” tambahnya.
Ari juga mengaku, kalau belakang rumah korban, sedang berlangsung proyek pribadi yang melibatkan lima pekerja bangunan. Dugaan sementara, pelaku masuk melalui bagian belakang rumah dan naik ke lantai dua yang masih berupa rooftop.
Ari menegaskan bahwa ini adalah kejadian pertama di kawasan tersebut. Untuk meningkatkan keamanan, dia telah meminta izin kepada petugas kecamatan dan kelurahan agar dilakukan sidak penduduk oleh Satpol PP.
“Di sini banyak tenaga buruh bangunan. Kalau saya sendiri yang melakukan sidak, takutnya dianggap ada pungutan atau biaya tambahan,” tuturnya.
Terkait keamanan lingkungan, Ari menyebut bahwa patroli kelurahan oleh linmas sebelumnya berlangsung hingga pukul 23.00 Wita, tetapi saat ini tidak diketahui apakah masih berlanjut karena terkendala biaya. Dia juga berencana meminta bantuan kepada ketua perumahan untuk menerapkan sistem ronda atau poskamling.
“Ini demi keamanan lingkungan, hanya saja tergantung warga, apakah mereka bersedia turun untuk ikut siskamling. Dalam rapat dengan kecamatan, warga menanyakan hal ini karena membutuhkan biaya pengamanan,” pungkasnya. (MBP)