Prodi Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Unhi Kembali Terakreditasi A

Prof. Dr. I Ketut Suda, M. Si.
DENPASAR – baliprawara.com
Kualitas pendidikan di Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, baik pada Program Sarjana (S1) maupun Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3), makin berbinar. Hal itu dibuktikan dari predikat akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) selalu dicapai dengan nilai A dan atau unggul.
Dekan Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Unhi, Prof. Dr. I Ketut Suda, M.Si. Sabtu (1/2) kepada baliprawara.com menyampaikan, Prodi Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Unhi kembali memperoleh nilai A melalui reakreditasi dari BAN-PT tertanggal 25 Februari 2025. “Sebelumnya, Prodi Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan juga meraih nilai A,” ujar Prof. Suda yang mantan Wakil Rektor I Unhi tersebut.
Dikatakan, akreditasi ini merupakan standar penilaian pemerintah, dalam hal ini BAN-PT, dan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tinggi. Ada sembilan standar yang mesti dipenuhi yakni; visi dan misi lembaga, organisasi dan tata kerja, mahasiswa dan lulusan, dosen dan tenaga kependidikan, keuangan sarana dan prasarana, sistem penjaminan mutu, kinerja utama pengelola prodi dan prodi, pengabdian kepada masyarakat dan luaran dan capaian tri dharma perguruan tinggi.
“Kesembilan standar itulah yang dinilai BAN-PT untuk menentukan nilai akreditasi. Astungkara Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Unhi kembali terakreditasi A,” ujarnya.
Bagi Unhi sendiri, dengan nilai akreditasi A ini diharapkan kepercayaan masyarakat untuk menempuh pendidikan di lembaga pendidikan tinggi Hindu ini makin meningkat. Sebab, makin tinggi angka akreditasi, akan makin besar kepercayaan masyarakat.
“Selama ini kepercayaan masyarakat terhadap Unhi cukup tinggi. Hal itu tak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang sangat memadai, ditambah para dosennya yang kompeten. Ada enam guru besar menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Unhi. Lima dosen pangkat lektor kepala dan selebihnya lektor. “Dari 14 guru besar yang ada di Unhi, enam guru besar di antaranya menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Unhi. Mereka itu adalah
Prof. Dr. IB Yudha Triguna, M.Si., Prof. Dr. Putu Gelgel, S.H., M.Hum, Prof. Dr. I Ketut Suda M.Si., Prof. Dr. I Wayan Suka Yasa, M.Si., Prof. Dr. Euis Dewi Yuliana, M.Si. dan Prof. Dr. Ida Ayu Komang Arniati, M.Ag.,” katanya.
Fakultas Ilmu Agama, Seni, dan Budaya Unhi memiliki tiga Prodi meliputi; Prodi S1 Ilmu Filsafat Hindu dengan terakreditasi A, yang saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 65 orang. Kedua, Prodi Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan terakreditasi A, yang saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 103 orang. Ketiga, Prodi Doktor (S3) Ilmu Agama dan Kebudayaan terakreditasi unggul, dengan jumlah mahasiswa saat ini mencapai 160 orang.
“Prodi Magister dan Prodi Doktor Ilmu Agama dan Kebudayaan Unhi memiliki kelebihan, karena di antaranya membahas tentang kearifan lokal Hindu terkait sistem ritual, sosial, keagamaan dan praktik upacara keagamaan Hindu,” ujar Prof. Suda sembari menambahkan, dalam konteks itu akan ada keseimbangan kerja otak kiri dan kanan bagi mahasiswa yang berbasic ilmu eksakta tatkala kuliah di Prodi ini. (MBP2)