Desa Adat Jimbaran Kembali Gelar Upacara Masupati Sesuhunan Dewa Ayu, Jalur Menuju Uluwatu Akan Ditutup Sementara

Ketua Pecalang Desa Adat Jimbaran, I Nyoman Suwirya.
MANGUPURA – baliprawara.com
Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali akan menggelar upacara Masupati Sesuhunan Ida Bhatara Dewa Ayu, yang akan digelar di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu. Upacara sakral yang biasanya digelar setia 2,5 tahun sekali ini, akan diawali dengan tradisi ngiringang sesuhunan dari Pura Ulun Siwi, Jimbaran, menuju Pura Luhur Uluwatu.
Prosesi ini akan dilakukan dengan berjalan kaki melibatkan sebanyak puluhan ribu krama, pada 11-12 Mei 2025. Selama pemargi menuju Pura Uluwatu, ruas Jalan Uluwatu I hingga ke Jalan Raya Uluwatu Pecatu, akan ditutup sementara dan tidak bisa dilintasi kendaraan.
Kegiatan ini menurut Ketua Pecalang Desa Adat Jimbaran, I Nyoman Suwirya, akan berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas di kawasan Jimbaran hingga Pecatu. Khususnya arus lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Uluwatu.
Hal itu kata dia karena saat prosesi nanti, iring-iringan Ida Batara cukup panjang hingga mencapai 5 – 6 kilometer. Dikatakan, pada prosesi ini, warga akan berjalan kaki mulai dari Pura Ulun Swi Jimbaran sekitar pukul 05.00 Wita ke arah Simpang Patung Nakula Sahadewa. Kemudian dilanjutkan ke pertigaan Kampus Politeknik Negeri Bali menuju persimpangan Balangan, dan menuju Pura Parerepan Pecatu untuk beristirahat. Setelah istirahat sejenak, iring-iringan akan melanjutkan perjalanan menuju Pura Luhur Uluwatu.
Keesokan harinya, pada Senin 12 Mei 2025, yang bertepatan dengan hari Purnama, rombongan akan memulai perjalanan kembali dari Pura Parerepan Pecatu menuju Desa Adat Jimbaran pada pukul 06.00 Wita. Estimasi panjang iring-iringan saat kepulangan mencapai 3 hingga 4 kilometer.
Lebih lanjut dikatakan Suwirya, untuk meminimalkan dampak kemacetan, lalu lintas akan dialihkan yakni dari Jalan Raya Uluwatu SPBU depan Kampus PNB dialihkan ke timur melalui Jalan Raya Kampus UNUD. Kemudian dari arah utara (Simpang Patung Nakula Sahadewa di Jalan Raya Uluwatu) dialihkan putar balik ke Jalan Nusa Dua lalu ke Jalan Siligita. Kemudian dari arah Hotel The Apurva Kempinski Bali menuju Jalan Raya Uluwatu Pecatu dialihkan pada area Perempatan Nirmala ke Jalan Dharmawangsa, Kutuh, atau ke arah Jalan Pantai Balangan.
“Karena di Jimbaran tidak banyak jalan alternatif, paling tidak kami arahkan ke Bypass Ngurah Rai. Setelah melintasi Desa Ungasan kami dibantu oleh pecalang desa adat ungasan untuk membantu mencarikan jalur alternatif kepada warga terdekat di sana. Harapan kami pengguna jalan bisa memahami dan menyesuaikan rute,” ucapnya.
Untuk mendukung kelancaran dan keamanan upacara, sebanyak 70 pecalang akan diturunkan. Yang mana 10 orang pecalang akan ditugaskan melakukan pengawalan iring-iringan, sementara 60 lainnya disebar di titik-titik strategis seperti gang dan simpang jalan guna mensterilkan arus kendaraan. Desa Adat Jimbaran juga dikatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Bakamda, Linmas, dan Polsek Kuta Selatan. Surat pemberitahuan juga telah dikirimkan ke instansi terkait. (MBP1)