I Gede Sutarya, Mantan Wartawan Itu Sandang Gelar Profesor

BANGLI – baliprawara.com
Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar mengukuhkan lima guru besar atau profesor pada perayaan Diesnatalis ke-5 lembaga pendidikan Hindu negeri terbesar di Bali tersebut, Minggu (25/5/2025).
Salah satu dari lima guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. I Gede Sutarya, SST.Par., M.Ag. Ia dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang perencanaan, pengembangan pariwisata spiritual & religious.
Empat profesor lainnya adalah Prof. Dr. Drs. I Wayan Wastawa, M.A., (Guru besar dalam bidang sosiologi
komunikasi), Prof. Dr. I Ketut Wisarja, S.Ag.,M.Hum. (Guru besar dalam bidang agama, konflik dan perdamaian), Prof. Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H., (Guru besar dalam bidang hukum Hindu), dan
Prof. Dr. Made Sri Putri Purnamawati, S. Ag., M.A., M.Erg. (Guru besar dalam bidang kesehatan Hindu).
Menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Dari Mass Tourism Menuju The Sacred Destination”, Sutarya dikukuhkan sebagai guru besar oleh Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Prof. IGN Sudiana di kampus pusat Bangli.
Perjalanan Karier
Perjalanan karier pria kelahiran Penida Kaja, Bangli pada 8 November 1972 ini cukup menarik.
Sebelum menjadi dosen, Sutarya pernah menjadi wartawan Bali Post beberapa tahun.
Sutarya merupakan putra mendiang Drs. I Nyoman Singgih Wikarma, seorang guru agama Hindu, politikus dan sastrawan Bali klasik. Ayahnya, tercatat penerima penghargaan Shri Dharma Kusuma dari Pemrov Bali.
Sutarya terinspirasi dari almarhum ayahnya untuk menjadi akademisi di UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Sebab I Gusti Bagus Sugriwa dan Pandit Sastri adalah guru ayahnya di PGAH Dwijendra tahun 1966-1969 yang menjadi cikal bakal APGAHN Denpasar, kemudian IHDN Denpasar, dan kini Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa.
Belakangan tugas Universitas Hindu mengintegrasikan ilmu agama ke dalam ilmu-ilmu umum, sehingga mendorong Sutarya menekuni bidang ilmu pariwisata. Berbekalkan ilmu pariwisata dan ilmu agama, Sutarya diterima menjadi dosen tetap pada tahun 2009, kemudian menjadi lektor kepala pada tahun 2018. Sutarya selanjutnya mendapatkan jenjang jabatan guru besar per 1 April 2025.
Sutarya tercatat sebagai lulusan D4 Program Studi Pariwisata Unud 1997. Magister agama diperoleh dari Program Magister Brahma Widya IHDN Denpasar 2007. Kemudian Doktor Pariwisata didapatkan dari Program Doktor Pariwisata Unud tahun 2016.
Sutarya aktif menulis buku, salah satunya tentang pariwisata spiritual Bali. Ia juga aktif menulis artikel pada jurnal dalam negeri dan luar negeri.
Sebelumnya, Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan, dengan penambahan 5 guru besar dengan disiplin keilmuan masing-masing, dapat dipastikan akan sangat berpontensi meningkatkan kualitas SDM UHN I Gusti Bagus Sugriwa secara lahir dan batin. Guru Besar merupakan pencapaian jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi sehingga disebut sebagai salah satu puncak prestasi akademik yang patut dibanggakan sebagai tonggak untuk mengembangkan kualitas perguruan tinggi.
“Kami sebagai rektor akan terus kerjasama untuk mewujudkan ini dengan semua guru besar yang akan dikukuhkan. UHN Sugriwa merupakan perguruan tinggi yang meraih jumlah terbesar pencapaian guru besar di luar perguruan tinggi Islam. Pengukuhan guru besar ini juga sejalan dengan pencanangan UHN Sugriwa menuju Class University dan World Class University di tahun 2033,” ujar Prof. Sudiana yang mantan Ketua PHDI Bali ini. (MBP2)