Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, PNB Lakukan Tes Bakat Skolastik

MANGUPURA – baliprawara.com
Memasuki tahun ajaran baru, Politeknik Negeri Bali (PNB) sudah melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru. Yang mana, proses seleksi yang sudah dilakukan yakni melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) dan Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN).
Untuk tahap selanjutnya, PNB kembali akan membuka jalur ketiga yakni melalui jalur Mandiri. Yang mana, untuk jalur ini, akan dilakukan melalui tes bakat skolastik (TBS) untuk mengetahui potensi atau bakat calon mahasiswa Politeknik Negeri Bali. Sehingga, dengan ini, mahasiswa akan tepat dalam memilih program studi yang ada sesuai dengan fasion yang dimiliki.
Menurut Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, SE.,M.eCom., untuk seleksi jalur Mandiri ini, pihaknya menargetkan sebanyak 30 persen dari total kuota sebanyak 2050 orang. Yang mana, sebelumnya juga sudah dilakukan dua jalur seleksi. SNMPN dan SBMPN. Dari masing masing jalur, untuk SNMPN kuota yang disiapkan sebesar 30 persen, SBMPN sebesar 40 persen dan jalur mandiri sebesar 30 persen dari total kuota tahun ini dari 18 prodi yang ada.
Dikatakannya, untuk tahun ini, ada 2 prodi baru yakni akuntansi perpajakan dan teknologi rekayasa perangkat lunak. Kedua prodi baru ini kata dia, juga sudah mulai menerima mahasiswa. Bahkan untuk Prodi Akuntansi Perpajakan, peminatnya cukup banyak. Dari dua kelas yang disiapkan, sebanyak 200 orang sudah mendaftar. “Peminatannya sangat luar biasa, meskipun baru,” ujarnya.
Ini kata dia, tidak terlepas dari lulusan yang dihasilkan yang tidak hanya langsung terserap di dunia industri, namun banyak dari lulusan PNB sudah membuka peluang usaha sendiri. PNB dengan pusat unggulan yang diusung yakni green tourism, menurutnya yang diunggulkan tidak hanya fisik kampus yang green. Namun pihaknya menegaskan, yang paling penting diterapkan adalah green ethic. Yakni etika yang green seperti kedisiplinan , integritas, ramah-tamah, sopan-santun, etika dalam berkomunikasi dan sebagainya. “Dengan ini, etika mahasiswa PNB akan berbeda dengan mahasiswa dari kampus lain,” ucapnya.
Untuk tahun 2020 ini, PNB menjadi satu-satunya di Indonesia yang direkomendasikan oleh kementerian ESDM bekerjasama dengan pemprov Bali untuk pengembangan prodi dengan konsentrasi khusus bidang energi baru terbarukan (EBT). Ini kata dia sangat penting, karena Gubernur Bali Wayan Koster telah mencanangkan Bali Bersih. Tidak hanya bersih dalam hal fisik, namun lingkungan, suasananya, juga industri pariwisata di Bali diharapkan membuat energi yang ramah lingkungan. “Inilah membutuhkan SDM pendukung, Inilah yang akan dididik di PNB,” bebernya.
Selain dengan Kementerian ESDM, PNB juga melakukan kelas kerjasama dengan MSU-Malaysia untuk kelas Internasional. Sementara, kerjasama lain juga dilakukan melalui kelas industri dengan hotel berbintang 5, yakni Hotel The Apurva Kempinski Bali. Yang mana, mahasiswa D3 Perhotelan akan menempuh kuliah selama 1.5 tahun di PNB dan 1,5 tahun praktek langsung.
Politeknik Negeri Bali (PNB) merupakan salah satu politeknik negeri di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan vokasi. Pendidikan jenis ini lebih mengedepankan praktek daripada teori. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan apabila dikatakan pendidikan di PNB menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil atau profesional di bidangnya masing-masing.
Kondisi ini membuat PNB selalu menjadi incaran para lulusan SMA/SMK yang ingin menempuh pendidikan tinggi berbasis keterampilan. Kualitas lulusan PNB, dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kualitas SDM calon mahasiswa baru.
(MBP1)