Sekariani, Penari Joged Pingitan yang Berkarakter

Ni Wayan Sekariani.
DENPASAR – baliprawara.com
Joged Pingitan, salah satu kesenian klasik yang keberadaannya masih ditemukan hingga saat ini di Banjar Pekandelan, Desa Batuan, Sukawati Gianyar.
Joged Pingitan yang berkembang pada zaman kerajaan itu tetap dilestarikan oleh Yayasan Seni Tri Pusaka Sakti pimpinan Putu Sutarini.
Cikal bakal munculnya Tari Joged Pingitan di daerah ini, tak terlepas dari sosok penari Joged Pingitan, almarum Ni Ketut Cenik, ibunda dari maestro tari Made Djimat.
Salah satu penari Joged Pingitan yang merupakan murid atau cucu dari Ni Ketut Cenik adalah Ni Wayan Sekariani. Melalui Yayasan Seni Tri Pusaka Sakti, yang dibinanya, Sekariani berupaya melestarikan dan mengembangkan Joged Pingitan.
Dihubungi saat pentas di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya Bali serangkaian PKB ke-47, Senin (30/6), Sekariani menyampaikan, Joged Pingitan memiliki pakem yang baku. Gerak tarinya khas, salah satunya, seledet capung.
Sama dengan dengan joged bumbung, Joged Pingitan juga ada pengibingnya, tetapi tak boleh menyentuh fisik penari.
Pengibing hanya dapat mengimbangi gerak tari penari.
Pantangan itu tak terlepas dari salah satu fungsi Tari Joged Pingitan tempo dulu sebagai wahana untuk pengobatan. Dulu, ketika tarian ini dipentaskan, pengibingnya sengaja mendekati penari agar bunga yang ada di gelungan diambil untuk dijadikan sarana obat. Dari situlah sampai sekarang pengibing Joged Pingitan tak diperbolehkan menyentuh penari.
Sekariani berharap melalui pementasan di PKB ini, Joged Pingitan semakin lestari dan makin diketahui keberadaannya oleh masyarakat. (MBP2)