Hadiri Penobatan Ida Cokorda Mengwi, Gubernur Koster Berharap Puri Tetap Jadi Pusat Pelestarian Adat Istiadat, Tradisi, Seni, dan Kearifan Lokal Bali

BADUNG – baliprawara.com
Gubernur Bali, Wayan Koster hadir langsung mengucapkan selamat kepada Ida Anak Agung Gde Agung yang mabhiseka Ida Cokorda Mengwi ke-13, sebagai penglingsir Puri Ageng Mengwi yang penobatannya dilaksanakan di Pura Taman Ayun, Mengwi Badung, Senin (7/7).
Kata Gubernur Koster, secara simbolis dan kultural menunjukkan budaya adat Bali yang kaya dan beragam, bukan untuk membangkitkan feodalisme. Penobatan ini dapat menjadi simbol kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam masyarakat Bali serta mempertahankan nilai-nilai tradisi Bali.
Sebagai Gubernur Bali, pihaknya menggaris bawahi bahwa peran penting puri di Bali dalam melestarikan adat istiadat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal di Bali. Hal ini menjadi bagian dari sejarah yang mencatatkan dengan jelas, bahwa puri telah menjadi pusat kebudayaan dan spiritualitas bagi masyarakat Bali serta berperan penting dalam mempromosikan identitas budaya Bali. Hal ini juga sudah dituangkan dalam haluan pembangunan Bali masa depan “100 tahun Bali Era Baru Tahun 2025-2125.
Pada kesempatan ini, Gubernur Wayan Koster mengingatkan bahwa pada masa Bali tempo dulu, selain desa adat dan subak, kedudukan peran dan fungsi puri sangat sentral dan strategis sebagai lembaga pelestarian dan pengembangan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali. Dalam dinamika perkembangan Bali kini, kita menyadari betapa kompleks tantangan yang dihadapi. Karena itu pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah kota/ kabupaten se-Bali berkomitmen untuk terus mendukung puri dalam menjalankan peran dan fungsi kultural, serta mempromosikan budaya Bali secara keseluruhan.
Program untuk mengaktifkan fungsi puri sebagai lembaga pelestarian adat, tradisi serta kearifan lokal dengan tegas dicantumkan sebagai program penting yang strategis bersama dengan program pemuliaan desa adat, pemuliaan subak, pemuliaan manuskrip kearifan lokal Bali. Program-program ini dilaksanakan dalam kaitan dengan penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali yang sidhi atau metaksu, sidha atau unggul dan sudha atau suci. (MBP2)