ACS Bali di KEK Kura Kura Pulau Serangan Resmi Memulai Kegiatan Belajar Mengajar

 ACS Bali di KEK Kura Kura Pulau Serangan Resmi Memulai Kegiatan Belajar Mengajar

ACS resmi dibuka di KEK Kura Kura Serangan.

DENPASAR – baliprawara.com

ACS Bali yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Denpasar Selatan resmi memulai kegiatan belajar mengajar untuk tahun ajaran 2025/2026 pada Senin (28/7) lalu.
Dengan pengalaman di bidang pendidikan selama hampir 140 tahun, ACS Bali membawa tradisi yang kuat dalam membentuk kepribadian siswa yang unggul, baik secara akademis, maupun sebagai pemimpin yang berkarakter dan peduli terhadap kehidupan sekitar.

Didirikan pada tahun 1886 di Singapura, ACS telah berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan yang bergengsi di Asia. Institusi ini telah berkontribusi dalam melahirkan generasi pemimpin, pengusaha dan penggerak komunitas yang mumpuni. Banyak dari mereka yang berhasil melanjutkan studi ke berbagai universitas ternama di dunia, termasuk Oxford & Cambridge di Inggris serta Ivy League di Amerika Serikat hingga institusi terkemuka lainnya di Asia dan Australia.

“Dimulainya tahun ajaran di ACS Bali menandai terwujudnya sebuah visi, yaitu memberikan ruang untuk menjadi pusat pembelajaran di dalam kawasan ini,” ucap Tuti Hadiputranto, Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID), pengembang dan pengelola KEK Kura Kura Bali di Serangan.

Manajemen BTID meyakini bahwa para siswa ACS akan memperoleh pelajaran berharga yang mencakup nilai pengabdian, kesederhanaan, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa dalam menghormati sesama serta menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.
“ACS Bali merupakan tempat sempurna yang memberikan kesempatan pada setiap pelajar untuk berkembang secara akademis dan keimanan juga terinspirasi dengan kekayaan budaya, alam, hingga kehidupan masyarakat di Pulau Bali,” lanjutnya.

Kampus ACS Bali tahap I menempati lahan seluas 3 hektar di kawasan Kura Kura Bali, dilengkapi dengan fasilitas utama yang mencakup ruang kelas, perpustakaan, aula olahraga, 12 laboratorium, serta kantin berkapasitas hampir 300 orang. Area ini akan berkembang hingga 4,8 hektar dalam beberapa tahun mendatang. Rencana pengembangan ke depan mencakup kolam renang, asrama murid, dan ruang kelas baru yang dirancang dengan memadukan warisan budaya dan keindahan alam Bali sesuai kebutuhan pendidikan modern. Lokasi dari kawasan ini sangat strategis dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit dengan Bandara Internasional Ngurah Rai, sehingga mudah diakses oleh keluarga dari berbagai wilayah.

See also  Festival Pantai Pandawa ke X, Momentum Kebangkitan Pariwisata Bali

Pada tahun ajaran ini, ACS Bali membuka Kelas 1–5 dan Kelas 7, serta akan menambah jenjang setiap tahun hingga Kelas 12, dengan lulusan International Baccalaureate Diploma Programme (IBDP) angkatan pertama pada tahun 2029. Kurikulum yang digunakan menggabungkan program Cambridge International untuk Kelas 1-10 dan International Baccalaureate (IB) untuk Kelas 11-12 dengan pendekatan khas ACS yang menekankan pengembangkan karakter, kepemimpinan, dan pengabdian masyarakat.
ACS Bali juga telah merencanakan program kolaborasi dengan komunitas sekitar, Desa Serangan. Dalam upaya ini, para siswa akan berpartisipasi dalam kegiatan budaya bersama anak-anak setempat, mendukung mata pencaharian berbasis laut melalui kegiatan layananmasyarakat, serta mempelajari ekologi pesisir bersama warga Serangan. Semua kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran dan keterlibatan komunitas yang terintegrasi di sekolah.

“Orang tua yang memilih ACS bukan semata karena kualitas akademiknya,” ucap Rob Burrough, Executive Principal ACS Bali. “Mereka memilih ACS juga karena sekolah ini membentuk generasi muda yang ulet, tangguh dan berkarakter kuat yang melengkapi keunggulan akademik kami.” ujar Rob Burrough, seorang pendidik berpengalaman asal Selandia Baru dan dekat dengan komunitas ACS, sebelumnya memimpin ACS International di Singapura selama delapan tahun dan memiliki banyak pengalaman kepemimpinan di berbagai sekolah di Singapura, Kenya dan Selandia Baru.

Keluarga yang bergabung dengan ACS Bali berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Denmark, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, Singapura, Filipina, dan Inggris. Staf pengajar di sekolah ini juga datang dari berbagai latar belakang negara seperti Australia, Inggris, Singapura, dan Indonesia. (MBP2/r)

Redaksi

Related post