Pembangunan Pura Bangbang Beji Rampung, Desa Adat Pecatu Gelar Karya Mamungkah Ngenteg Linggih

Bupati Wayan Adi Arnawa, menghadiri Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Padudusan Wraspati Kalpa Agung di Pura Bangbang Beji Desa Adat Pecatu, Senin (8/9). (ist)
MANGUPURA – baliprawara.com
Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, menggelar upacara puncak Karya Mamungkah Ngenteg Linggih, Padudusan Wraspati Kalpa Agung Pura Bangbang Beji Pecatu, Senin 8 September 2025. Upacara ini digelar setelah rampungnya pembangunan Pura Bangbang Beji, sekaligus juga menjadi tegak Pujawali di Pura tersebut bertepatan dengan hari Soma Ribek.
Sejak pagi hari, krama desa telah memadati are pura untuk mengikuti prosesi puncak karya ini. Puncak karya ini dihadiri langsung Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, bersama jajaran. Pada kesempatan tersebut Bupati Wayan Adi Arnawa menyerahkan punia sebesar Rp 100 juta, yang diterima langsung Ketua Panitia Komang Aditya Warman, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian adat, seni, budaya, dan agama.
Dalam sambutannya, Bupati Badung menyampaikan rasa bahagia bisa hadir sebagai bagian dari krama Desa Adat Pecatu dalam karya suci ini. Menurutnya, selesainya pembangunan pura, wajib disertai dengan karya sebagai bentuk wujud bakti, penyucian, sebagai tempat berstananya Ida Sang Hyang Widhi.
Tentu pihaknya dari pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Adat Pecatu. Karena terkait biaya upakara yang cukup besar dibiayai dari urunan krama desa adat dan dukungan dari padruen Desa Adat Pecatu. Pihaknya berharap kegiatan ini secara skala tetap menjadi semangat untuk menumbuhkan kebersamaan warga.
Walaupun pembangunan fisiknya dibantu oleh pemerintah, tetapi upacara yang digelar ini adalah suatu niatan, wujud bakti daripada krama, kehadapan Ida Sang Hyang Widhi yang melinggih di Pura Bangbang Beji Desa Adat Pecatu. “Semoga krama Desa Adat Pecatu senantiasa dilimpahkan keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian, tidak hanya untuk Kabupaten Badung dan Bali, tetapi juga bagi Nusantara,” harapnya.
Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta menyampaikan, Karya ini menurutnya digelar sebagai rangkaian setelah usainya pembangunan pura yang merupakan bantuan dari pemerintah Kabupaten Badung. Untuk itu, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Bupati Badung, mengingat sebelumnya pada pemerintahan Bupati Giri Prasta, telah membantu pembangunan pura Bambang Beji ini.
“Dengan telah rampungnya pembangunan pura ini, sekarang digelar upacara sekaligus rangkaian tegak pujawali pada Senin 8 September 2025. Kami juga menyampaikan terima kasih karena Bupati Adi Arnawa sudah bersedia mepunia sebesar Rp 100 juta, untuk karya ini,” ucapnya.
Dijelaskannya, pembangunan Pura Bangbang Beji ini menggunakan anggaran lebih dari Rp 5 miliar, bersumber dari hibah Pemkab Badung Rp 4 miliar dan dana Desa Adat Pecatu lebih dari Rp 1 miliar. Upacara karya kata dia, telah berlangsung sejak 28 Agustus 2025 dan Ida Bhatara mesineb tanggal 11 September 2025.
Lebih lanjut kata Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini mengatakan, prosesi puncak karya ini dipuput oleh sulinggih, Upacara puncak dipuput oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda dari Griya Mumbul Serongga Gianyar, Ida Pandita Mpu Padma Nanda dari Griya Agung Pasek Sumerta, serta Ida Pandita Mpu Wajra Dhara Dwijananda dari Griya Kasogatan Wajara Mandadala Penatih.
Pada kesempatan tersebut, atas nama masyarakat Pecatu, Sumerta juga menyampaikan kepada Bupati Adi Arnawa, agar bisa dibantu untuk penataan Bangbang (Cubang Air) kembar yang keberadaanya telah ada sejak jaman dahulu. Yang mana Bangbang kembar ini kondisinya masih sangat alami yang berfungsi sebagai penampung air hujan.
Cubang air bersejarah ini kata dia, dulu biasanya digunakan sebagai sumber air untuk warga. Mengingat kawasan ini merupakan kawasan perbukitan kapur yang kondisinya sangat tandus. Pihaknya berharap, ke depan Bangbang Kembar ini bisa ditata agar penampungan air ini bisa lebih terawat. “Kami berharap Pemkab Badung ke depan juga mendukung pelestarian warisan budaya, termasuk situs Bangbang Kembar di Desa Pecatu agar tidak punah,” ujar Sumerta.
Acara turut dihadiri oleh anggota DPRD Badung Made Tomy Martana Putra, Perbekel Desa Pecatu Made Karyana Yadnya, para Kelian Dinas dan Adat se-Desa Pecatu, tokoh masyarakat, serta krama Desa Adat Pecatu. (MBP)