Underpass Simpang Dewa Ruci Lumpuh Akibat Genangan Air, BWS Bali-Penida Kerahkan Dua Pompa Mobile

 Underpass Simpang Dewa Ruci Lumpuh Akibat Genangan Air, BWS Bali-Penida Kerahkan Dua Pompa Mobile

Dua pompa mobile milik BWS Bali-Penida, diturukan untuk penyedotan genangan air di Underpass Simpang Dewa Ruci, Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com
Genangan air di underpass simpang Dewa Ruci, Kuta, Badung, hingga malam hari masih belum surut. Kondisi ini sempat mengakibatkan lalu lintas dari dan menuju kawasan bandara dan Nusa Dua, lumpuh total sejak pagi hari Rabu 10 September 2025.

Untuk menangani genangan air ini, sebanyak dua pompa mobil milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali -Penida, diturunkan untuk penyedotan. Pengerjaan untuk penyedotan ini telah dilakukan sejak soang hari dengan mengerahkan puluhan petugas lapangan dari BWS Bali-Penida.

Ditemui di lokasi Underpass, Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air BWS Bali-Penida, Wayan Riasa, mengatakan, untuk penanganan genangan air di underpas Dewa Ruci, pihaknya mengerahkan sebanyak dua unit pompa mobile. Yang mana untuk satu mesin yang digunakan, memiliki kapasitas sebesar 250 liter per detik. Dengan dua mesin yang diturunkan, total bisa menyedot sampai 500 liter per detik.

“Semua personil lapangan yang berjumlah puluhan orang diturunkan untuk penanganan banjir baik di wilayah Denpasar maupun Badung,” kata Riasa.

Lebih lanjut kata dia, untuk penyedotan sudah dilakukan oleh tim sejak pukul 14.30 wita. Untuk ketinggian air diperkirakan mencapai 3-4 meter. Diperkirakan penyedotan akan tuntas dikerjakan hingga pukul 21.00 wita.

Meski kata dia di underpass sudah ada sebanyak 8 pompa, namun akibat volume air yang turun ke underpas cukup banyak, sehingga tidak bisa tertangani dengan pompa yang ada.

Terkait kondisi banjir yang terjadi akibat luapan air sungai, memang ini kata dia baru pertama kali terjadi. Dari pengecekan di lapangan, pihaknya menduga luapan air sungai ini terjadi akibat saluran tersumbat oleh sampah.

Selain itu, Banjir yang terjadi ini juga diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi dan durasi yang cukup lama. “Selain curah hujan tinggi dan durasi lama, aliran sungai juga banyak yang terbloking oleh sampah. Sehingga aliran tukad badung sampai meluap ke jalan hingga pemukiman warga,” ucapnya

See also  Bentuk Yadnya dalam Menjaga Alam, Bupati Giri Prasta Tanaman Pohon di Plaga

Untuk di waduk Nusa Dua, ketinggian air terpantau mulai memuncak sekitar pukul 03.00 wita. Selai penanganan di Underpass Simpang Dewa Ruci, penanganan juga dilakukan oleh pihak BWS di Depan Gelael, dan Pura Tanah Kilap. (MBP1)

 

redaksi

Related post