Renungan Tumpek Landep: Anugerah Kecerdasan Pikiran Lahirkan Teknologi

Prof. IGN Sudiana
Oleh Prof. IGN Sudiana
(Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar)
Sepuluh hari setelah Pagerwesi, umat Hindu merayakan Tumpek Landep–hari suci yang datangnya setiap enam bulan sekali, yaitu pada Sabtu Kliwon, Wuku Landep.
Pada hari suci ini, umat Hindu di Bali umumnya melakukan berbagai ritual, seperti memohon anugerah ketajaman pikiran, membersihkan dan menyucikan benda-benda tajam dan produk teknologi seperti motor dan mobil, kemudian menghaturkan sesajen. Laku ritual pada produk teknologi itu bukan berarti menyembah benda fisikal. Bukan pula ngotonin kendaraan atau benda tajam.
Tetapi sebagai simbol penghormatan dan rasa syukur umat manusia terhadap Ida Sang Hyang Widi Wasa— dalam manifestasinya sebagai Siwa Pasupati, karena telah diberikan anugerah berupa ketajaman pikiran, sehingga mampu menciptakan teknologi untuk memudahkan kehidupan.
Dalam sastra suci disebutkan, Saniscara Kliwon Wuku Landep ngaran Tumpek Landep, pinaka piodalan Sang Hyang Siwa Pasupati.
Artinya, Tumpek Landep merupakan hari suci untuk memuja Sang Hyang Siwa Pasupati yang turun memberikan anugerah kepada manusia agar pikirannya menjadi tajam, metaksu dan cerdas bijaksana.
Tumpek Landep adalah sebuah tradisi religius yang memiliki makna filosofis sangat mendalam bagi masyarakat Hindu di Bali.
Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap terciptanya benda tajam dan teknologi, perayaan Tumpek Landep
juga sebagai media untuk meningkatkan ketajaman pikiran atau landeping idep.
Upacara Tumpek Landep juga dimaknai sebagai tonggak penajaman citta (perasaan), budhi (hati), dan manah (pikiran).
Artinya, pada Tumpek Landep, umat Hindu di Bali memohon ketajaman pikiran dan kecerdasan untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Perayaan Tumpek Landep juga sebagai simbol untuk mengasah karakter dan perilaku.
Introspeksi Diri
Selain itu, Tumpek Landep merupakan momentum penting untuk melakukan introspeksi diri dan memperbaiki karakter serta perilaku agar lebih selaras dengan ajaran agama.
Ritual Tumpek Landep juga mengajarkan umat betapa pentingnya menghargai kehidupan dan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta memohon keberkahan dan keselamatan dalam menggunakan benda-benda tersebut.
Selain itu juga bermakna keseimbangan antara manusia, alam, dan teknologi. Karena itu Tumpek Landep juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan teknologi, serta menggunakan teknologi secara bijaksana untuk kebaikan bersama.(*)