IFC Bali 2025 Ajang Sepak Bola Usia Dini Internasional, Pertemukan 22 Tim Dari Lima Negara

International Football Championship (IFC) Bali 2025, siap digelar untuk menjaring talenta muda di bidang sepak bola.
MANGUPURA – baliprawara.com
Pulau Bali tengah bersiap untuk menjadi tuan rumah International Football Championship (IFC) Bali 2025. Turnamen sepak bola internasional usia muda ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 21–23 Oktober 2025 di empat lokasi lapangan berbeda.
Turnamen ini menghadirkan sebanyak 22 tim dari lima negara, dengan kategori usia 12, 14, dan 16 tahun. Sebagai rangkaian penutup, pada 24 Oktober 2025 akan digelar sesi inagurasi seni dan budaya yang akan dipusatkan di Desa Wisata Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Acara ini diorganisir oleh Yayasan Go Bola Bali bekerja sama dengan klub asal Spanyol, Levante U.D., melalui dukungan dari program International Training Levante U.D. dan platform lokal MyTISI Bali.
Menurut Founder MyTISI Bali, I Gusti Agung Putu Nuaba, IFC 2025 dirancang sebagai langkah konkret untuk mendukung kebijakan nasional, yakni Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional. Dia menjelaskan bahwa program ini sangat serius dalam membangun jalur pembinaan sepak bola usia dini. “Karena itu, kami menggandeng klub besar Eropa seperti Levante yang memiliki program pengembangan pemain muda berskala internasional,” katanya saat sesi jumpa pers, Senin 20 Oktober 2025.
Lebih lanjut dikatakan Nuaba, perbeda dari edisi-edisi sebelumnya, Levante U.D. tidak mengirim tim akademi profesional dari Spanyol secara langsung. Sebagai gantinya, mereka melakukan seleksi terbuka di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, untuk membentuk tim bernama “Levante IFC Indonesia”. Dari hasil seleksi tersebut nantinya akan dipilih sebanyak 18 pemain terbaik yang akan memperkuat tim Levante IFC pada kategori usia 12 dan 16 tahun.
Secara total, turnamen ini mempertemukan lebih dari 420 pemain muda yang terbagi ke dalam 8 tim U-12, 8 tim U-14, dan 6 tim U-16. Negara-negara peserta yang sudah mengonfirmasi keikutsertaan antara lain China, Filipina, Malaysia, dan Jepang, selain tuan rumah Indonesia.
Ditambahkan Nuaba, selama event berlangsung, para pelatih dari Levante akan melakukan seleksi pemain potensial untuk mendapatkan beasiswa pelatihan di Spanyol.
Ia mengungkapkan, selain sebagai arena kompetisi, IFC 2025 juga dimaknai sebagai sarana sport tourism untuk mempromosikan Bali ke kancah internasional. Hal itu karena sekitar 90 % peserta tahun ini adalah pelajar yang baru pertama kali datang ke Bali. Sehingga ajang ini membuka peluang baru bagi segmen wisata dari komunitas sepak bola internasional.
Menariknya, meskipun belum ada tim dari Eropa yang datang langsung, streaming langsung IFC di YouTube mencatat penonton dari wilayah Amerika dan Eropa sebanyak 20–30 %.
Untuk pertandingan, akan digelar di empat lokasi berbeda di Bali, yakni Kategori U-16 akan berlangsung di GOR Ngurah Rai, Untuk U-14 di Lapangan Trisakti dan Lapangan Samudera, Kategori U-12 di Lapangan I Ketut Lotri, Gunung Payung.
Sedangkan untuk malam puncak dan penutupan akan digelar di Desa Wisata Carangsari, Petang dengan tampilan kolaborasi seni dan budaya khas Bali.
Seperti yang disampaikan Ketua Badan Promosi Desa Wisata Carangsari, Ida Bagus Namarupa, pihaknya telah menyiapkan program edukatif bernama “Sehari Belajar Tentang Bali” bagi seluruh peserta IFC. Dalam kegiatan tersebut para peserta akan diperkenalkan dengan agroindustri cokelat, wisata alam Bongkasa, serta edukasi seni budaya.
“Anak-anak akan kami latih menari kecak dan menabuh baleganjur. Kami ingin mereka tak hanya bermain bola, tapi juga memahami semangat teamwork dan keseimbangan jiwa seperti filosofi tarian kecak,” ujar Namarupa.
Puncak kegiatan penutupan akan menampilkan pertunjukan kolosal bertema perjuangan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai, yang melibatkan ratusan peserta IFC dan seniman lokal. Pemilihan lokasi di kawasan Badung Utara seperti Carangsari, Bongkasa, dan Munggu menurutnya juga menjadi langkah strategis dalam pemerataan aktivitas pariwisata di Bali, yang selama ini lebih terkonsentrasi di selatan.
Pada sesi jumpa pers peluncuran kegiatan ini, turut hadir Direktur International Training Levante U.D., Daniel Pastore; Ketua Umum Yayasan Go Bola Bali, I Gusti Agung Made Wardika, dan tim lainnya. (MBP)