Peluncuran Perdana BAMFES, Hadirkan Kolaborasi Antara Dunia Mode dan Pelaku UMKM Lokal

 Peluncuran Perdana BAMFES, Hadirkan Kolaborasi Antara Dunia Mode dan Pelaku UMKM Lokal

Suasana peluncuran BAMFES pertama ditandai prmotongan tumpeng, di Swiss‑Belresort Pecatu, Minggu, 26 Oktober 2025.

MANGUPURA – baliprawara.com
Bali Fashion Market Festival (BAMFES), resmi diluncurkan sebagai sebuah festival yang menghadirkan kolaborasi antara dunia mode dan pelaku UMKM lokal. Inisiatif ini dimulai oleh penyelenggara YMM Event Organizer bersama Yeyes Community Peduli Kasih, dengan komitmen menampilkan kekayaan kreatif Bali dalam format yang berkelanjutan.

BAMFES pertama digelar di Swiss‑Belresort Pecatu, Minggu, 26 Oktober 2025, dengan tema resort wear bohemian yang kental mencerminkan gaya santai namun elegan khas Bali. Dalam pelaksanaannya, festival ini tidak hanya menjadi sebuah pameran dan penjualan, melainkan juga sebagai wadah edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif, terutama bagi pelaku UMKM setempat.

BAMFES merupakan sebuah platform yang mempertemukan antara desainer, brand fashion, serta pelaku UMKM Bali dalam satu ekosistem kolaboratif dan sinergis. Event ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali (Dekranasda), Putri Suastini Koster, sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.

Lebih dari sekadar bazar, BAMFES menempatkan pemberdayaan sebagai inti program, baik lewat showcase produk hingga aktivitas networking antara pelaku kreatif dan pasar. Dalam acara peluncuran perdana, hadir pertunjukan fashion dari model profesional di bawah manajemen YMM Model Management, yang mempersembahkan koleksi dari desainer dan brand ternama seperti Linnet, Mantap, dan Komang Tri Jewelry. Koleksi mereka menonjolkan soul resort bohemian Bali dan mempertegas identitas event sebagai jembatan antara mode dan warisan budaya.

Fashion Show rangkaian peluncuran BAMFES di Swiss‑Belresort Pecatu, Minggu, 26 Otober 2025.

Program BAMFES dirancang sebagai inisiatif berkelanjutan, yang mana untuk kegiatan Regular Event, diselenggarakan setiap bulan, dengan format fashion market, mini runway show, dan showcase produk UMKM. Sedangkan untuk Big Annual Event, akan digelar setahun sekali dengan skala lebih besar, melibatkan desainer nasional, pameran produk kreatif, serta pertunjukan seni budaya.

See also  Kepala Desa Songan B Apresiasi Inovasi Pariwisata Budaya PT Tanaya‬ Pesona Batur Melalui Royal Songan Cruise‬

“BAMFES lahir dari semangat untuk menghubungkan dunia fashion dengan UMKM lokal. Kami ingin menciptakan wadah berkelanjutan, di mana pelaku kreatif bisa saling menginspirasi, tumbuh, dan berkolaborasi. Ini bukan sekadar festival, tapi sebuah gerakan ekonomi kreatif berbasis budaya Bali,” ujar Yongki Perdana, Founder & Creative Director YMM Event Organizer.

Beberapa aktivitas yang menjadi bagian dari acara peluncuran antara lain, Fashion Show bertema Resort Wear Bohemian, Pop-Up Market bagi UMKM Kreatif Bali, Launching resmi BAMFES 2025, Performance Art & DJ serta Live Acoustic, Sesi Media & Networking untuk memperkuat koneksi industri.

Pada kesempatan tersebut, Putri Suastini Koster yang hadir langsung pada pembukaan BAMFES sangat mengapresiasi acara tersebut. Ke depan pihaknya berharap agar event ini bisa terus digelar secara berkelanjutan. Konsistensi kata dia penting karena kegiatan yang konsisten digelar akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan.

Kehadiran BAMFES membawa simbol sinergi antara fashion, budaya, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui kolaborasi yang berkesinambungan, festival ini memiliki beberapa tujuan strategis, mengangkat potensi UMKM dan desainer lokal Bali ke pasar nasional maupun global. Memperkuat identitas Bali sebagai pusat mode dan kreativitas dunia. Menjadi gerakan moda yang rutin hadir setiap bulan dengan inovasi dan inspirasi baru. BAMFES ini merupakan gerakan kolaboratif antara fashion dan UMKM untuk Bali yang kreatif, mandiri, dan berdaya. (MBP)

 

redaksi

Related post