BPR Kanti Gelar Seminar Nasional Economic Outlook 2026, Lembaga Keuangan Berperan Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

 BPR Kanti Gelar Seminar Nasional Economic Outlook 2026, Lembaga Keuangan Berperan Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

SEMINAR – Narasumber dan moderator seminar nasional yang digelar BPR Kanti Senin (8/12/2025).

DENPASAR – baliprawara.com
BPR Kanti  menyelenggarakan Seminar Nasional Indonesia Economic Outlook 2026, bertajuk “Penguatan Peran Lembaga Keuangan dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional”, Senin 8 Desember 2025 di Pusdiklat BPR Kanti, Batubulan, Gianyar.

‎Seminar tersebut menghadirkan narasumber  Dr. Roberto Akyuwen, Dirut PT LRT Jakarta yang Kepala OJK Jabotabek dan Provinsi Banten 2022-2025, Viraguna Bagoes Oka mantan KpW BI Bali-Nusra yang praktisi BPR, Ir. Bakri, S.E.,M.M.,CEO LSP Microfinance Indonesia (BRI Institute), dan Franky Suhendra, Dirut PT Jaringan BPR Nusantara. Seminar ini dipandu Prof. Dr. IB Raka Suardana, Regional Chief Economist BNI Wilayah 8 yang Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas Denpasar.

‎Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba, S.E., M.M., menyampaikan, lembaga keuangan dalam hal ini BPR, memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah. Karena itu penguatan peran lembaga keuangan penting dilakukan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
‎Melalui seminar nasional dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten, diharapkan optimisme untuk menggairahkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.

‎”Kami berharap seminar ini menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan ekonomi mendatang.  Mari kita melangkah bersama menuju BPR yang lebih kuat, adaptif dan berkelanjutan,” ajak Amitaba.

‎Amitaba menyampaikan,  jika melihat ke belakang tantangan yang dihadapi BPR cukup kompleks, di antaranya terkait regulasi, persaingan, dan kondisi perekonomian masyarakat.  Dari sisi regulasi,  kelahiran BPR sangat berbeda dengan industri perbankan dan lembaga keuangan lainnya. BPR hadir untuk menghindari masyarakat terjerat rentenir, dengan beralih menjadi nasabah BPR. Kini, tantangan lain yang dihadapi BPR adalah pinjol yang dapat menggerus pangsa pasar BPR.

‎Dalam seminar tersebut, Amitaba menyinggung tentang peran Apex Bank yang telah menjadi “pengobat” krisis keuangan yang dialami lembaga keuangan. Pada krisis moneter 1997/1998, tak ada yang peduli terhadap BPR. Karena itu program Apex Bank mesti diteruskan. Kemudian  tongkat estafetnya akan dipercayakan kepada Jaringan BPR Nusantara.

Made Arya Amitaba

Narasumber Dr.  Roberto Akyuwen
‎menyampaikan tantangan BPR ke depan masih banyak. Di antaranya menyangkut regulations – compliance, trust and governance, digital transformation dan networking. Karena itu ke depan, networking perlu diperbanyak. BPR perlu menjalin kerjasama sebanyak-banyaknya.
‎Di sisi lain, ia menyampaikan  pertumbuhan ekonomi sesungguhnya memerlukan inflasi.  Tetapi inflasi  penting dikendalikan.

‎Viraguna Bagoes Oka mengatakan, kehadiran pemerintah penting untuk merealisasikan harapan dan peluang dunia usaha di Bali memasuki tahun 2026.
‎Pemerintah melalui OJK perlu memperpanjang  relaksasi capital charge industri perbankan di Bali yang terkena dampak lanjutan Covid-19 hingga tahun 2028.

‎Industri perbankan dan lembaga keuangan di Bali yang terkena dampak langsung Covid-19, wajib berbenah diri agar segera bisa keluar dari permasalahan struktural dan memastikan LAR, NPL, RESTRU, CKPN, AYDA dan CAR tetap dalam kondisi batas aman sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
‎Selanjutnya, dunia usaha dan pelaku usaha wajib meningkatkan kinerja dan profesionalisme usahanya berdasarkan azaz bankabilitas.

‎Sementara itu narasumber Ir. Bakri mengatakan, ukuran sukses lembaga keuangan mikro bisa dilihat dari jumlah nasabah dan jumlah jaringan dalam melayani semakin banyak. Keberlanjutan atau kesinambungan program ditopang oleh bagusnya kinerja sendiri tanpa tergantung subsidi, bantuan atau donor. Kemudian memberi dampak terhadap penciptaan lapangan kerja, taraf hidup/kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat. (MBP2)

See also  BPR Kanti “NgeLaWar”, Peringati Hari Pers Nasional Memperkuat Sinergitas dengan Insan Pers

Redaksi

Related post