Ikan Timbungan Jadi Primadona Baru Kuliner Denpasar

 Ikan Timbungan Jadi Primadona Baru Kuliner Denpasar

DENPASAR – baliprawara.com

Kota Denpasar dan Bali pada umumnya punya banyak kuliner nikmat, salah satunya ikan timbungan. Tak seperti menu ikan goreng atau ikan bakar yang mudah ditemukan, kuliner ini justru sangat “langka”. Ikan timbungan merupakan hidangan dari ikan yang diolah secara tradisional dan memakan waktu yang lumayan lama. Jangan putus asa dulu, kalian bisa tetap menikmati ikan timbungan di Captain Tjapa Grill And Seafood yang berada di Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 15 (Sebelah Timur Lapangan Kapten Japa Denpasar), Kecamatan Denpasar Timur. Sesuai namanya, restoran ini memiliki makanan andalan yaitu ikan timbungan.

Wayan Arya Danta mengakui, ikan timbungan kian jarang ditemukan di Bali, karena proses memasaknya yang rumit dan sangat lama. “Kenapa langka, karena jarang ada yang mau masak, karena proses masaknya lumayan lama,” ujar Wayan Arya dan De Dika yang juga sebagai pemilik restoran saat dikomfirmasi di Denpasar, Selasa (4/8).

Proses lama tersebut lantaran memakai ikan yang segar dan dimasak menggunakan api kecil. Tak jarang, proses yang lama membuat orang enggan menghabiskan waktunya hanya untuk memasak ikan timbungan. Asal muasal setiap makanan punya cerita sendiri, tak terkecuali ikan timbungan.

Timbungan adalah cara mengolah masakan dengan berbahan dasar daging, hewan jenis unggas, dan ikan yang dimasukan kedalam bambu dicampurkan dengan rempah-rempah pilihan. Seperti yang sudah diketahui, karena proses memasak yang memakan waktu yang lumayan lama. Seiring berjalannya waktu dengan berbagai metode yang ditemukan memasak ikan timbungan hanya butuh waktu sekitar 15-20 menit sehingga pengunjung tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmatinya.

“Kami mencari-cari resep rahasia untuk mengolah ikan timbungan dengan kecepatan waktu dan ketetapan rasa dengan berpedoman cita rasa yang khas dari ikan timbungan tersebut. Hal hasil ikan timbungan kami mendapat respon yang baik oleh pengunjung. Dengan harga kurang lebih 30 ribu rupiah sudah bisa menikmati timbungan ikan yang khas,” ujarnya.

Adapun untuk lebih nikmat dan terasa, ikan timbungan memakai bumbu dan rempah pilihan seperti cabai, jahe, dan lain-lain. Selain bumbu, teknik memasak pun menentukan rasa. Nah, khusus di Captain Tjapa Grill And Seafood memilih menggunakan proses tradisional, lengkap dengan bilah bambu sebagai wadah dari ikan timbungan.

Soal rasa, ikan timbungan boleh dibilang “juara”. Rasa pertama kali yang dikecap saat suapan pertama ikan timbungan adalah rasa pedas. Setelah itu, disusul dengan rasa gurih dan asin dengan bau rempah. Cita rasa dari cabe dan jahe sangat menusuk lidah ketika penikmatnya mengunyah rempah yang melekat di seluruh bagian ikan. Selain itu, muncul aroma yang khas dari bambu yang membuat citarasa ikan timbungan semakin susah dilupakan.

Dalam menu juga terdapat banyak sajian makanan yang patut dicoba seperti ayam timbungan, ayam guling, srosob ayam, ikan bakar khas bali, serta berbagai menu lainnya. Nah, rasa saja tak cukup, karena pemandangan saat makan pun menentukan suasana. Menyantap ikan timbungan di restoran ini makin lengkap karena ditemani oleh pemandangan sekitar yang hijau dan asri di tengah perkotaan. Untuk pemesanan bisa juga melalui Grab Food dan Go Food (Captain Tjapa Grill) dan IG (@captaintjapa_grill). (MBP/r)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *