Melalui We Love Bali, Kemenparekraf Genjot Recovery Sekaligus Edukasi CHSE di Tempat Wisata

 Melalui We Love Bali, Kemenparekraf Genjot Recovery Sekaligus Edukasi CHSE di Tempat Wisata

DENPASAR – baliprawara.com

Kementerian Pariwisata (Kemenparekraf) dibawah pimpinan Wishnutama Kusubandio, telah menggulirkan penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE). Sebagai salah satu strategi kementerian dalam memulihkan sektor kepariwisataan, semangat inipun diadaptasi dalam implementasi program ‘We Love Bali’. Yang mana, program ‘We Love Bali’ ini menjadi salah satu program recovery sekaligus edukasi CHSE di tempat wisata. 

Menurut panita We Love Bali, dari PT. Bintang Nusantara MICE, Putri Kesuma berharap, kampanye CHSE bisa membentuk ‘safety awareness’ dikalangan pelaku usaha di Pulau Dewata. Kesadaran akan keamanan kata dia, tentunya juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media.

Lebih lanjut kata Putri, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE di Daya Tarik Wisata dan Desa Wisata. Termasuk, melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan DTW yang dikunjungi dengan mengisi Form Cek List CHSE.   

“Intinya, implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional, sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan,” kata Putri dalam siaran persnya.

Seperti diketahui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan stakeholder menggelar program We Love Bali. Program ini dilaksanakan untuk mempromosikan kepariwisataan Pulau Seribu Pura ini. Promosi itu dibarengi dengan kunjungan ke daya tarik wisata dan desa wisata. Tak sekadar berkunjung, We Love Bali juga diikuti dengan sosialisasi protokol kesehatan bidang pariwisata. Program pemulihan pariwisata ini melibatkan setidaknya 4.400 peserta.

 

Adapun agenda We Love Bali ini dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri 40 orang. Tiap kelompok melakukan satu trip (perjalanan) selama 3 hari 2 malam, dengan menginap secara bergiliran di sejumlah kawasan wisata di Bali.

See also  Bali Berhasil Raih Juara Kedua dalam Gelaran Paralegal Justice Award 2023

Program ‘We Love Bali’ digelar selama 2 bulan (Oktober – November 2020). Peserta yang terlibat dalam program ini berasal dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer dan lainnya. 

“Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama 2 malam di hotel atau homestay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk DTW, biaya rapid test, dan perlengkapan lainnya,” jelas Putri. 

Dikatakannya, untuk trip pertama ‘We Love Bali’ adalah program 11 trip 4, tanggal 21 sampai 23 Oktober 2020 ke Denpasar, Sangeh, Carang Sari, Plaga, Kintamani, Payangan, Ubud, Kemenuh, dan kembali ke Denpasar. Peserta berangkat dari Denpasar, Sangeh, Carang Sari dan Plaga serta menginap semalam di Plaga (Badung). Di sini peserta mengunjungi Pura Taman Mumbul Sangeh, Desa Sangeh, Desa Carangsari, dan Jembatan Bangkung.

“Keesokan hari, naik ke Kintamani (Bangli), terus menuju Payangan, dan lanjut menginap di Ubud (Gianyar). Mereka mengunjungi Desa Wisata Blok Sidan,Kopi Gunung Batur, Sekar Bumi Desa Kerta, Pasar Seni Ubud, dan Bali Cacao Park. Jadi, ada kombinasi menginap di Plaga dan Ubud,” bebernya. 

Sementara Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali yang mendampingi panitia Ketut Jaman menyatakan, 12 rute perjalanan sudah disiapkan untuk program ‘We Love Bali’. Dari 12 trip tersebut sudah mendapatkan dukungan anggaran dari Kemenparekraf. 

“Kunjungan ini akan mengcover seluruh 9 kabupaten/kota yang ada di Bali, salah satunya program 11 trip 4 tanggal 21 sampai 23 Oktober 2020  ke Denpasar, Sangeh, Carang Sari, Plaga, Kintamani, Payangan, Ubud, Kemenuh, dan kembali lagi ke Denpasar,” ucapnya. 

See also  Penyebaran Virus Mosaik Ancam Budidaya Melon di Bali

“Dengan teknis pelaksanaan, yang pertama peserta akan dibagi menjadi kelompok perjalanan, setiap kelompok terdiri dari 40 orang dengan menggunakan 2 kendaraan bus, masing-masing bus berisi 20 penumpang, yang akan melalui 1 rute perjalanan dari total 12 rute yang disediakan. Di setiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia souvenir yang akan dijual kepada para peserta,” sambungnya. 

Program ini disebut upaya masif pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta.

“Kita juga menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi tempat-tempat yang dikunjungi,” pungkasnya. (MBP)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *