Indonesia-Iran Sharing Pengalaman Kabupaten/Kota Layak Anak

 Indonesia-Iran Sharing Pengalaman Kabupaten/Kota Layak Anak

DENPASAR – baliprawara.com

Pemerintah Indonesia dan Iran memperkuat kerjasama di bidang perlindungan anak. Kerjasama itu teraktualisasi dalam kegiatan berbagi praktek terbaik pelaksanaan kabupaten/kota layak anak. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (17/11) dilaksanakan di dua negara secara virtual. 

Untuk di Indonesia, kegiatan dipusatkan di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar. Acara dihadiri oleh Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Bintang Puspayoga, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra serta jajaran pejabat Kementerian P3A. 

Kota Denpasar dipilih sebagai tuan rumah karena baru-baru ini dinobatkan sebagi kota layak anak dengan predikat utama. Sementara di Negeri Iran, acara dihadiri Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga Dr. Masoumeh Ebtekar.

Menteri P3A Bintang Puspayoga dalam sambutannya menyampaikan posisi Iran sebagai negara penting bagi Indonesia, khususnya dalam kerjasama perlindungan perempuan dan anak antar kedua negara. Menurutnya, telah banyak program kerjasama yang dilaksanakan kedua negara untuk pemenuhan hak bagi perempuan dan anak. Lebih jauh ia berujar, upaya untuk mewujudkan lingkungan yang ramah bagi perempuan dan anak membutuhkan sharing informasi antar negara. Melalui program berbagi praktik ini, kedua belah pihak dapat belajar satu sama lain.

Bintang Puspayoga menambahkan, Indonesia sangat berkepentingan untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan hak bagi anak. Hal itu mengingat, 30,1 persen populasi penduduk di Indonesia adalah anak-anak. “Data itu memberi gambaran kepada kita tentang pentingnya komitmen dan upaya pemenuhan kebutuhan bagi anak karena mereka akan menjadi generasi penerus dan modal bagi keberlanjutan pembangunan,” jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, ia secara khusus memberi apresiasi kepada Pemprov Bali dan Kota Denpasar atas komitmen yang ditunjukkan dalam pemenuhan hak bagi anak. 

Hal senada disampaikan Wapres Iran Masoumeh Ebtekar. Ia menyambut baik kerjasama yang dibangun kedua negara di bidang perlindungan perempuan dan anak. Ebtekar berharap kerjasama yang dibangun mampu meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan hak bagi perempuan dan anak di kedua negara. Pada bagian lain, ia menyinggung tentang pandemi Covid-19 yang menjadi kendala dan tantangan baru dalam upaya pemenuhan hak perempuan dan anak. 

Ia menyebut, pandemi yang melanda hampir seluruh negara ini menimbulkan sejumlah masalah. Antara lain naiknya angka kemiskinan dan pengangguran yang dampaknya sangat dirasakan oleh perempuan dan anak-anak. Selain Covid-19, sejumlah negara termasuk Iran juga masih harus menghadapi persoalan lain seperti perang, terorisme hingga perdagangan anak. Kendati menghadapi tantangan yang berat, ia mengajak semua pihak menyatukan tekad dan komitmen dalam memberi perhatian bagi perlindungan terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, kerjasama yang dibangun pemerintah Indonesia dan Iran merupakan langkah politik yang baik untuk mewujudkan lebih banyak lagi kota layak anak di seluruh dunia.

Sementara itu Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan lintas negara ini. Meski dilaksanakan secara virtual, ia berharap seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik dan memetik manfaat dari pertemuan ini. Lebih jauh Guru Besar ISI Denpasar ini menerangkan, perlindungan terhadap perempuan dan anak sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dijabarkan dalam Misi ke-20 yaitu ‘Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali’. 

See also  Pemerintah Terus Gencarkan 3T Sebagai Strategi Jangka Panjang Menghadapi Covid-19

Menurutnya perlindungan serta pemenuhan hak bagi  anak adalah hal yang sangat penting karena mereka adalah penerus perjuangan bangsa. Meskipun berbagai upaya perlindungan telah dilakukan, namun hingga saat ini ia menyebut masih ada kasus kekerasan yang menimpa anak-anak yang berpengaruh negatif bagi tumbuh kembang mereka. Pemprov Bali, kata Cok Ace, terus memperkuat komitmen untuk memberi perlindungan dan pemenuhan hak bagi anak-anak. Komitmen itu antara lain tertuang dalam Perda Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Mengakhiri sambutannya, Wagub Cok Ace berharap kegiatan berbagi praktik baik ini bermanfaat bagi kedua belah pihak. (MBP)

prawarautama

Related post