Banyak Tangani Kejadian di Laut, Basarnas Latihan Penyelamatan dengan Jet Ski

MANGUPURA – baliprawara.com
Wisatawan yang datang ke Bali ataupun warga lokal, seringkali menikmati waktu senggangnya dengan beraktifitas di pantai. Tentunya bermain di alam bebas akan dibarengi adanya resiko bahaya jika dilakukan tanpa prosedur yang baik.
Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada S.E., M.AP., mengungkapkan, selama tahun 2020, pihaknya cukup banyak menangani kejadian nelayan hilang dan juga wisatawan terseret arus. Sehingga, pengawasan maupun penanganan kejadian diharapkan bisa lebih baik lagi kedepannya. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik penyelamatan di laut, Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) bersama Balawista Kabupaten Badung (Kuta) bekerjasama menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan Pengawakan di Air menggunakan jet ski, Rabu (2/12) di Kuta.
Pihaknya sangat menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya pelatihan ini sangat relevan ketika diselenggarakan di Bali. “Kami juga mengapresiasi kesediaan Balawista untuk mendukung penuh sebagai instruktur dalam pelatihan kali ini.
Kepala Balai Diklat Basarnas, Iwan Rosyadi yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan, daerah wisata perairan khususnya di Bali bisa saja menimbulkan resiko kejadian yang membahayakan jiwa manusia. Umumnya kata dia, kejadian orang tenggelam posisinya tidak jauh dari bibir pantai dan efektif penyelamatan menggunakan jet ski. “Untuk itulah, tujuan dari penyelenggaraan diklat ini yakni untuk memberi pengetahuan dan keterampilan teknik penyelamatan menggunakan jet ski, hingga nantinya dapat bermanfaat pada operasi SAR apabila diperlukan,” harapnya.
Praktek teknik penggunaan jet ski langsung dilakukan di pantai kuta dengan mengerahkan 5 unit jet ski. Kegiatan ini melibatkan 6 orang instruktur dari Balawista Pantai Kuta dan 5 orang lainnya dari tenaga kediklatan dari Balai Diklat Basarnas. Peserta yang dilibatkan terdiri dari 25 orang rescuer Kantor Basarnas Bali dan Balai Diklat. Rencananya kegiatan akan berlangsung sampai dengan Sabtu (5/12).
Iwan Rosyadi berpesan kepada para peserta agar mengikuti setiap tahap pelatihan dengan baik dan mematuhi instruksi dari para pengajar. Di masa pandemi, ketaatan protokol kesehatan Covid-19 juga harus diperhatikan agar kondisi tubuh tetap sehat selama mengikuti kegiatan. “Ilmu yang nantinya diperoleh bisa ditularkan kepada personil dan rescuer lainnya sehingga pada saat operasi SAR bisa betul-betul dipraktekkan,” tambahnya. (MBP)