ACC Gelar Media Gathering: Penting Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

 ACC Gelar Media Gathering:  Penting Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

ACC menggelar media gathering Rabu (18/6) di Denpasar.

DENPASAR – baliprawara.com

Literasi dan inklusi keuangan penting digencarkan agar masyarakat lebih memahami konsep keuangan dasar, seperti mengelola uang, investasi, dan mengurangi risiko keuangan seperti hutang yang tidak terkendali atau investasi yang berisiko tinggi. Inklusi keuangan penting, guna meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses sebelumnya.

Hal itu terungkap dalam acara Media Gathering Astra Credit Companies (ACC), Rabu 18 Juni 2025 di Denpasar.
Seperti diketahui, ACC merupakan grup perusahaan pembiayaan, anak perusahaan PT Astra International Tbk.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah; Analis Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali, Adam Ultra Sjahbunan; Analis Junior Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali, Ni Nyoman Ayu Oktarini Utami; dan
Business Head ACC
Ikhsan Abdillah.
Acara tersebut dipandu Maya Astria, Corporate Secretary & Legal ACC.

Hadir juga pada ACC Media Gathering itu, di antaranya Gede Ari Wiadnyana,
Branch Manager Astra Credit Companies Bali dan Corperate Communication ACC, Made Wahyuni.

Dalam acara tersebut juga terungkap bahwa pertumbuhan ekonomi di Bali sangat bagus, ditunjang oleh kegiatan pariwisatanya. Kondisi ekonomi yang baik ini, memerlukan pengadaan kendaraan atau transportasi yang memadai. Di situlah kehadiran perusahaan pembiayaan menjadi strategis.
Agar tidak muncul masalah, literasi keuangan menjadi penting bagi konsumen. Dalam konteks itu, perusahaan pembiayaan maupun konsumen diikat dalam perjanjian atau kesepakatan dan kemudian memahami hak dan kewajibannya.

Yang juga tak kalah menarik diungkap pada acara itu adalah peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain pembuat regulasi (POJK dan SE OJK), OJK bertugas mengawasi prudential dan market conduct, dan melindungi konsumen. Untuk melindungi konsumen, OJK melakukan upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

See also  Matic Terbaik Honda Hadir di Virtual Exhibition Dengan Berbagai Program Menarik

Berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan nasional tercatat 66,46 persen, sedangkan indeks inklusi keuangan nasional sudah mencapai 80,51 persen. Melihat hasil survei tersebut, ke depan perlu adanya peningkatan literasi keuangan.
Literasi ini penting agar masyarakat konsumen tidak mengalami persoalan dalam mengelola keuangan dan melakukan pinjaman.
Dalam melakukan pinjaman, perlu berhitung tentang pendapatan. Jangan sampai pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran. Sebab, pendapatan mesti dibagi untuk kepentingan rumah tangga, dana tabungan, investasi dan proteksi, dana darurat, dan biaya sosial.

Di samping itu meminjam uang mesti sesuai kebutuhan. Cari pinjaman sesuai kemampuan membayar dan gunakan sesuai peruntukan.
Dalam melakukan pinjaman, ada tips jitu yang penting dilakukan. Baca secara seksama perjanjian kredit, pahami hal dan kewajiban yang disepakati bersama.
Minta dan simpan perjanjian kredit. Bayar angsuran tepat waktu dan tepat jumlah. Kemudian jika kredit lunas, pastikan SLIK tuntas.

Kemudian, berdasarkan data pengaduan konsumen ACC periode 1 Januari – 17 Juni 2025, totalnya ada 52 pengaduan atau 1,15 persen dibandingkan dengan total pengaduan perusahaan pembiayaan, dengan pengaduan terbanyak terkait perilaku petugas penagihan sebanyak 15 pengaduan. Sedangkan di Bali tercatat hanya ada 4 aduan. (MBP2)

Redaksi

Related post