Ada 40 Titik Bencana dengan 3 Korban Jiwa Akibat Cuaca Ekstrem di Karangasem

 Ada 40 Titik Bencana dengan 3 Korban Jiwa Akibat Cuaca Ekstrem di Karangasem

Puluham kejadian akibat cuaca ekstrem di Karangasem.

AMLAPURA – baliprawara.com

Cuaca Ekstrem yakni Hujan Deras yang mengguyur wilayah kabupaten Karangasem, pada Senin 17 Oktober 2022, mengakibatkan sejumlah kejadian bencana. Diantaranya banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Bahkan akibat kejadian ini, sebanyak 3 orang warga dikabarkan meninggal dunia.

Menurut Kalak BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa, ada puluhan titik bencana akibat cuaca ekstrem ini. Berdasarkan hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Karangasem, sampai dengan Pukul pukul 16.00 Wita, total terdata sebanyak 40 titik lokasi kejadian / bencana, dari total 4 kecamatan. Lokasi terbanyak, ada di kecamatan Selat dan Kecamatan Bebandem.

Dari puluhan lokasi ini, dapat dirinci, untuk di Kecamatan Abang, sebanyak 5 titik lokasi, Kecamatan Selat ada sebanyak 16 titik lokasi, Kecamatan Bebandem sebanyak 14 titik lokasi, dan Kecamatan Rendang sebanyak 5 titik lokasi.

 

Pada bencana kali ini juga mengakibatkan sebanyak 3 orang korban meninggal dunia. Diantaranya, sebanyak 2 orang meninggal dunia karena banjir, dan 1 orang meninggal dunia karena tertimbun longsoran. Selain mengakibatkan korban jiwa, belasan rumah warga juga mengalami kerusakan, dan penghuninya terpaksa harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat.

Lebih lanjut dikatakan, dari kejadian ini, sebanyak 3 unit kendaraan roda dua hanyut terbawa banjir, 5 unit truk tenggelam di Galian C, 2 Sekolah terendam banjir. “Selain itu, juga ada beberapa ruas jalan tertutup longsor, serta ada beberapa ruas jembatan jebol,” bebernya.

See also  Sekaligus Touring, Kanwil Kemenkumham Bali Sambangi Desa Terpencil di Karangasem

Untuk pendataan, pihak.BPBD masih terus melakukan update di lapangan.  “Sampai dengan saat ini, tim masih terus melaksanakan pendataan, dan akan terus kami update perkembangannya,” ucapnya.

 

Terkait kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, sebelumnya pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, dalam sepekan ke depan, periode 15-21 Oktober 2022, potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia termasuk Bali, masih dapat terjadi. Hal itu dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional maupun lokal.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer saat ini di sekitar Laut China Selatan sebelah timur Vietnam menunjukkan adanya Siklon Tropis Sonca. Hal itu kata dia, berdampak tidak langsung terhadap potensi hujan Sedang-Lebat yang disertai kilat angin kencang dan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan utara Indonesia. 

Siklon Tropis Sonca memiliki kecepatan angin maksimum sekitar sistem mencapai 35 knots (64 km/h)  dan tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 998 mb. Siklon itu bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 6 knots (10 km/h) memasuki daratan Vietnam. “Keberadaan Siklon Tropis Sonca ini, membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian utara ekuator,” katanya, melalui siaran persnya, Sabtu 15 Oktober 2022. (MBP6)

 

redaksi

Related post