Adopsi Konsep Tri Hita Karana, UID Bali Campus Jadikan Bali Sebagai Acuan Menuju SDGs
DENPASAR – baliprawara.com
Bali tak hanya dikenal sebagai pulau surga karena keindahan alamnya yang ternyata telah dirawat secara turun temurun oleh leluhur zaman dahulu. Hal inilah yang mengakibatkan Bali dikenal sebagai lambang dari kebahagiaan. Hal itu ditegaskan Presiden United in Diversity (UID) Bali Campus, Tantowi Yahya, saat Meda gathering, Jumat 1 Maret 2024, di UID Bali Campus.
Lebih lanjut Tantowi mengatakan, yang menjadikan Bali sebagai pulau kebahagiaan, karena pulau yang dikenal sebagai Pulau Seribu Pura ini, memiliki konsep Tri Hita Karana, yang telah diterapkan sejak zaman dahulu. Tentunya konsep Tri Hita Karana yakni menjaga hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam, ini kata dia, memiliki peran penting dalam sustainable development goals (SDGs).
“Jadi, Tri Hita Karana itu, ujungnya kan kebahagiaan. Sedangkan program-program kita di UID itu kan berbasis SDGs. Basis kita juga keberlanjutan. Untuk di Indonesia, dalam konteks keberlanjutan adalah Bali yang terdepan,” kata dia di hadapan puluhan wartawan.
Diungkapkan, UID Bali Campus dibawah yayasan United In Diversity, merupakan sebuah yayasan yang misinya untuk menjadi platform pendidikan yang menghubungkan tiga sektor, yakni pemerintah, sektor privat dan masyarakat. “UID percaya bahwa kolaborasi antar 3 sektor ini mampu untuk menciptakan Indonesia yang damai dan bersatu,” tambahnya.
Untuk diketahui, United In Diversity, hadir di Indonesia pada tahun 2003, untuk mewujudkan kolaborasi-kolaborasi, menggandeng para leader, untuk menciptakan aksi konkret demi Indonesia dengan tujuan yang sama. Berlokasi di Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Gedung UID Bali Campus dibuat untuk menjadi Center of Future Knowledge, yang membuka seluas-luasnya kolaborasi di setiap kegiatannya, menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan menyebarluaskan SDGs.
Hal lainnya yang menarik dari UID Bali Campus adalah, gedung yang ramah lingkungan, yang terbuat hampir 80% dari material daur ulang. Para pengunjung dapat melihat langsung bagaimana arsitektur gedung yang menarik dengan konsep yang dibuat dengan memanfaatkan waste material.
Program dan Event Manager UID Bali Campus, Bunga Sri Hidayat, mengatakan, dalam setiap kegiatan yang dilakukan, UID Bali Campus mengajak panitia pelaksana, EO, peserta untuk tidak menggunakan plastik satu kali pakai. “Dalam seluruh aspek kegiatan di sini, kami sebisa mungkin terus mempromosikan kesadaran terhadap lingkungan,” kata Bunga.
Sementara itu, Marketing Communication Manager UID Bali Campus, Robi Kurnia, menambahkan, ke depannya UID Bali Campus ingin mengajak lebih banyak stakeholder, baik pemerintah, perusahaan atau privat untuk bersama-sama berkolaborasi untuk melakukan sesuatu, menciptakan solusi untuk Indonesia, dan untuk masyarakat. “Kami juga mengundang keikutsertaannya dalam kegiatan-kegiatan yang akan ada di UID Bali Campus. UID ada sebagai katalisatornya, tugas kami untuk memfasilitasinya,” ucapnya.
Dalam proses mewujudkan tujuan-tujuan, UID memiliki beberapa program unggulan yang saat ini menjadi program-program yang sukses menciptakan dampak keberlanjutan atau sustainable impact, antara lain kelas Public Speaking, co-class, IDEAS, Bekal Pemimpin, dan lainnya. Program-program ini dirancang sedemikian rupa dengan ciri khas UID, menggunakan teori kepemimpinan Theory-U yang memberikan jiwa UID di dalamnya. Beberapa kegiatan berbayar, dan banyak juga yang bisa diikuti dengan cuma-cuma. (MBP)