Akselerasi Upaya Pencegahan Stunting, TP PKK Bali Gencarkan “Berkunjung dan Berbagi”

Kunjungan Pj. Ketua PKK Bali, di Tabanan. (ist)
TABANAN – baliprawara.com
Stunting saat ini masih menjadi isu strategis di Provinsi Bali. Oleh sebab itu, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, sebagai mitra kerja Pemerintah perlu mengambil peran dan inisiatif dalam mendukung kebijakan Pemerintah sebagai upaya pencegahan stunting.
Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan Berkunjung dan Berbagi, yang pada intinya merupakan gerakan stimulan dalam rangka mengakselerasi upaya pencegahan stunting dan juga bertujuan untuk memantau secara langsung pelaksanaan posyandu. Kegiatan ini, diharapkan mampu menjadi celah perbaikan gizi bagi anak-anak di lapangan.
“Saya meminta kepada semua orang tua yang masih memiliki anak balita, untuk terus memantau perkembangan gizi yang dikonsumsi untuk dapat kita pantau bersama tumbuh kembang berat badan, tinggi badan dengan usia si anak. Dan itu tentu tidak lepas dari perkembangan gigi yang dimilikinya, karena secara mendasar kesehatan akan dimulai dari gigi,” kata Penjabat (Pj.) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. drg. Ida Mahendra Jaya, saat kunjungan kerja Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang dirangkai dalam kegiatan “Berkunjung dan Berbagi”, di Wantilan Banjar Bedha, Desa Bongan, Tabanan, Jumat 22 Maret 2024.
Terkait permasalahan gigi, pihaknya masih melihat ada anak-anak balita yang giginya berlubang, terutama gigi depannya yang hanya tinggal akarnya saja. Semoga melalui adanya penyuluhan, posyandu yang dilaksanakan secara rutin, dapat dimanfaatkan oleh para ibu untuk memantau perkembangan gizi dan kesehatan anak-anaknya, sehingga gigi yang karies (area gigi yang rusak permanen dan berkembang menjadi lubang kecil, yang disebabkan oleh bakteri, ngemil, menyesap minuman manis, dan kurangnya kebersihan gigi) dapat dicegah.
“Jangan dibiasakan anak anak kita mengonsumsi permen atau sejenis makanan lainnya yang mengandung gula terlalu banyak, terlebih para ibu tidak memberikan anaknya gosok gigi sebelum tidur. Kasian nanti jika giginya si anak berlubang, maka akan rewel, susah makan lama-lama turun berat badan, kemudian badannya akan kurus dan menjadi stunting”, ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menyampaikan, Kabupaten Tabanan yang mampu meraih predikat Duta Orangtua Hebat di tingkat nasional melalui program Semara Ratih mampu menurunkan kasus stunting dari 8,2% (pada tahun 2022) menjadi 5% (pada tahun 2023) bahkan tahun 2024 ini mencatat kasus stunting di Tabanan menjadi 3,23%. (MBP)