Amatil Indonesia dan BEDO, Gelar FGD Pemanfaatan Sampah Pantai untuk Bahan Daur Ulang
DENPASAR – baliprawara.com
Coca-Cola Amatil Indonesia bekerjasama dengan BEDO Bali melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang Bahan Baku Daur Ulang dari Pantai Bali untuk UMKM, Selasa (20/10). FGD tersebut dihadiri oleh para pengusaha di bidang handicraft, home décor, fashion designer dan aksesoris serta para UKM yang mengolah bahan baku dari sampah. Hasil FGD ini diharapkan nantinya akan menumbuhkan ide-ide baru dalam pengolahan sampah pantai serta dapat membantu sebagai alternatif perekonomian para pembersih pantai di Bali.
Program pengelolaan yang diperuntukkan untuk Para Pembersih Pantai di Bali ini diawali dengan kegiatan survei kondisi sampah di 5 pantai di Bali, yaitu Kuta, Legian, Seminyak, Kedonganan dan Jimbaran. Melalui hasil survei yang dilakukan oleh tim Eco Bali, dijelaskan bahwa kondisi sampah saat ini di tengah pandemi Covid-19 mengalami penurunan.
Di waktu terpisah pada Senin (19/10), juga sudah dilakukan pelatihan upcycling yaitu membuat kain pantai dan syal dengan metode eco-print. Pelatihan ini diikuti para pembersih pantai yang dipandu langsung oleh Ani Nurdiana selaku pengerajin Eco-Print dari Pasuruan, guna menambahkan skill mereka dan diharapkan dapat menjadi alternatif penghasilan bagi para pembersih pantai di Bali.
“Kami memiliki optimisme untuk menjadikan potensi alternatif ini dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Tentunya melalui metode-metode pelatihan dan penerapan yang optimal bersama komunitas, dan kedepan kami berharap kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi kita bersama,” kata Made Pranata Wibawa Ade Putera, Corporate Affairs Coca-Cola Amatil Indonesia.
BEDO sebagai yayasan pengembangan usaha kecil, mendorong pengusaha untuk turut aktif dalam menjaga kelestarian alam. Sesuai visi BEDO yaitu menciptakan pengusaha Indonesia yang sukses namun bertanggung jawab pada lingkungan dan sosial. “Kami berharap semakin banyak sampah di pantai Bali berkurang dan sampah yang ada kini bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat,” harap Dwi Iskandar selaku Ketua BEDO.
Amatil Indonesia senantiasa berusaha mendukung pengembangan masyarakat sekitar melalui berbagai inisiatif seperti program clean-up, bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi di sekitar fasilitas Amatil Indonesia, penyediaan layanan kesehatan secara cuma-cuma di setiap poliklinik Amatil Indonesia, dukungan penanaman pohon, program pemberdayaan masyarakat lewat program Coca-Cola Forest, serta pengembangan bibit muda sepak bola melalui Coke Kicks. Amatil Indonesia juga fokus dalam pemberian bantuan kemanusiaan bagi masyarakat, salah satunya dalam menghadapi pandemi Covid-19, Coca-Cola Amatil Indonesia menyalurkan Alat Pelindung Diri, disinfektan, alat kebutuhan medis lainnya, serta paket produk minuman bagi mereka yang bertugas di garis depan dalam penanganan, pelayanan dan perawatan COVID-19 di tanah air dan akan disalurkan melalui mitra-mitra lainnya. (MBP)