Amed Kini Jadi Episentrum Baru Kemajuan Pariwisata Karangasem, Rakor Bappeda se-Bali Bahas Dua Isu Strategis
AMLAPURA – baliprawara.com
Perkembangan pariwisata Amed, Kabupaten Karangasem, dalam lima tahun terakhir dinilai sangat pesat. Fasilitas pendukung seperti sarana dan prasarana akomodasi dan sarana prasarana makanan dan minuman, serta infrastruktur jalan dari dan menuju daerah tujuan wisata Amed, sudah bagus.
Bahkan, kunjungan turis juga terus meningkat. Oleh karenanya tidak berlebihan jika dikatakan Amed kini menjadi episentrum baru kemajuan pariwisata Karangasem bersama Candidasa. Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra saat memberikan sambutan dan pengarahan kunci pada Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi seluruh Bali yang dilaksanakan di Sunset Point Amed, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Sabtu 14 Desember 2024.
Menurut Ika Putra, kemajuan yang ditunjukkan Amed merupakan hasil kerja keras bersama dari Bupati Karangasem I Gede Dana beserta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Karangasem yang mendapat dukungan dan kesiapan seluruh warga masyarakat Amed dan masyarakat Karangasem. Keberhasilan itu juga merupakan salah satu komitmen Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam mewujudkan keseimbangan dan pemerataan pembangunan Bali, khususnya pemerataan pembangunan pariwisata. “Matur suksma Bapak Bupati. Matur suksma pula atas perkenannya sudah hadir langsung dalam kegiatan ini,” kataIka Putra.
Rakor ini dibuka secara resmi oleh Bupati Karangasem I Gede Dana dan dihadiri oleh lebih dari 250 peserta berasal dari Bappeda Provinsi Bali, Bappeda Kabupaten/Kota se-Bali, dan narasumber dari Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI dan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Salah satu maksud penyelenggaraan kegiatan ini adalah menyediakan wadah bagi penyamaan persepsi dan memantapkan persiapan penyusunan perencanaan pembangunan daerah, khususnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 yang akan mengakomodasi visi dan misi kepala daerah baru terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah 2024. Sedangkan tujuan Rakor adalah membina hubungan yang harmonis Bappeda se-Bali, meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah, dan menentukan upaya tindak lanjut strategi penyusunan RPJMD Bali 2025-2029 menuju Bali yang maju.
Tema yang diangkat dalam Rakor kali ini adalah “Melalui Rakor Bappeda se-Bali Kita Mantapkan Persiapan Penyusunan RPJMD Tahun 2025-2029 untuk Mewujudkan Integrasi Pembangunan Daerah Bali”. Sejalan dengan tema tersebut, dibahas dua isu strategis yaitu persiapan penyusunan RPJMD Tahun 2025-2029 yang ditargetkan selesai paling lambat 6 (enam) bulan setelah pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan antisipasi pelaksanaan program pemberian makanan sehat dan bergizi bagi siswa sekolah yang menjadi salah satu program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di tahun 2025.
Bupati Karangasem I Gede Dana dalam sambutannya menyambut baik penyelenggaraan Rakor ini sekaligus berterima kasih atas dipilihnya Karangasem sebagai tuan rumah. Ia yakin tidak akan ada banyak kesulitan bagi Bappeda seluruh Bali dalam melakukan penyusunan konsep RPJMD Tahun 2025-2029 karena Bappeda sudah memahami konsep pembangunan Bali. Hal itu juga disebabkan karena aparatur Bappeda dikatakannya terdiri dari sumber daya manusia yang hebat yang telah memiliki pengalaman dalam menyambungkan antara visi dan misi kepala daerah terpilih dengan konsep pembangunan Bali.
Berkenaan dengan implementasi program pemberian makan sehat dan bergizi bagi siswa sekolah, Gede Dana mengatakan, berdasarkan data dan perhitungan yang telah dilakukan, Karangasem memerlukan dana sebanyak Rp162 milyar pada tahun ajaran 2025. Dana tersebut diperhitungkan untuk memenuhi pemberian makanan sehat dan bergizi bagi sekitar 66 ribu siswa selama 254 hari sekolah.
Sementarakemampuan pendanaan Pemkab Karangasem untuk itu, diperkirakan hanya sekitar Rp29 milyar sehingga masih terdapat kekurangan lebih dari Rp100 milyar. “Dengan kenyataan ini, saya sependapat, tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga hal itu memang sangat perlu untuk diantisipasi dan dicarikan strategi penanganannya,” kata Gede Dana.
Berkenaan dengan pembangunan pariwisata, Gede Dana berharap, pihaknya mendapat perhatian dan dukungan lebih lanjut dari pemerintah provinsi dan Pemkab Badung, Kota Denpasar dan Gianyar. Salah satu perhatian yang diharapkan adalah dukungan anggaran sebesar Rp60 milyar yang diperuntukkan bagi lanjutan pembangunan infrastruktur jalan pendukung pariwisata dari dan menuju kawasan wisata Tulamben (termasuk Amed didalamnya), melalui Desa Seraya dan Ujung Karangasem di tahun 2025. Jika pembangunan jalan Amed-Seraya-Ujung Karangasem tuntas di tahun 2025, Gede Dana yakin, pertumbuhan pariwisata Karangasem akan lebih maju lagi.
Pertumbuhan PAD Karangasem dari sektor pariwisata dan galian C dalam lima tahun terakhir, mengalami peningkatan nyata sebesar 200%, yaitu dari Rp219 milyar menjadi Rp430 milyar. Gede Dana yakin, di tahun 2025 PAD itu bisa mencapai 500 milyar lebih jika pembangunan pendukung pariwisata Karangasem bisa dilakukan sesuai rencana.
Rakor Bappeda se-Bali ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 13 s/d 15 Desember 2024. Rakor ini dilaksanakan secara bergilir melibatkan Bappeda Provinsi Bali dan Bappeda Kabupaten/Kota se-Bali. Rakor di Amed Karangasem ini merupakan penyelenggaraan yang kelima kalinya setelah di tahun 2018 di Buleleng, tahun 2019 di Nusa Lembongan-Klungkung, tahu 2020 dan 2021 ditiadakan karena pandemi Covid-19, tahun 2022 di Pekutanan-Jembrana dan tahun 2023 diKintamani-Bangli. Yang mendapat giliran pada tahun 2025 mendatang adalah Bappeda Provinsi Bali. (MBP)