Angkat Tema “Deeply Connected Through Play”, PTAC 2024 di Bali Pertemukan Terapis Bermain dari Sejumlah Negara di Asia

 Angkat Tema “Deeply Connected Through Play”, PTAC 2024 di Bali Pertemukan Terapis Bermain dari Sejumlah Negara di Asia

Suasana pembukaan Play Therapy Asia Conference (PTAC) 2024, digelar di Pecatu. Badung, Bali, Jumat 25 Oktober 2024.

MANGUPURA – baliprawara.com

Sejumlah terapis bermain dari sejumlah negara di Asia termasuk indonesia, berkumpul di Pecatu, Kuta Selatan, untuk mengikuti Play Therapy Asia Conference (PTAC) 2024. Kegiatan untuk kali ketiga yang digelar di Bali sejak tahun 2006 ini, diselenggarakan oleh Play Therapy Indonesia dan Perkumpulan Terapi Bermain Indonesia (PTBI), bekerjasama dengan Politeknik Bentara Citra Bangsa (PBCB) dan Cipta Aliansi Edukasi (CAE) Indonesia. Kegiatan yang dibuka, Jumat 25 Oktober 2024 ini, berlangsung selama 3 hari hingga Minggu 27 Oktober 2024.

Konferensi ini menghadirkan Dr. Lynne Souter-Anderson dari UK sebagai keynote speaker serta 6 pembicara lainnya dari UK, Hongkong, Malaysia dan Indonesia. Konferensi ini dibuka dan dihadiri oleh Monika Jephcott (President Play Therapy International, CEO of PTUK dan Academy of Play and Child Psychotherapy).

Merry Sadan selaku ketua panitia PTAC, menyampaikan, tahun ini ptac ini mengangkat Tema: “Deeply Connected Through Play”. Melalui tema ini, pihak terapis bermain yang ada di Asia, bisa saling terkoneksi dan saling sharing pengalaman. Apa yang telah dicapai selama ini dalam dunia play therapy.

“Kita berharap dengan adanya kegiatan ini, play therapy bisa saling bergandengan tangan, membangun proses ini untuk lebih baik lagi kedepannya. Memang lebih untuk menjalin hubungan sesama play therapy di Indonesia dan berbagai negara di Asia,” kata Merry saat ditemui di sela pembukaan PTAC, Jumat 25 Oktober 2024.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Panitia, Yudi Hartanto, yang sekaligus sekretaris Perkumpulan Terapi Bermain Indonesia. Yang mana, melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menghubungkan terapis bermain di Indonesia serta di Asia agar ada kerjasama yang baik.

Terapi bermain ini kata dia, merupakan terapi dengan menggunakan media bermain dan kreativitas untuk membantu terutama anak-anak dengan masalah gangguan emosi. Baik itu anak korban kekerasan, dibully, gangguan mental yang besar, misalnya ada yang pemalu, tidak percaya diri, ada juga yang sampai kecemasan dan depresi. Kemudian ada juga yang mengalami.gangguan sosialisasi, atau sulit bersosialisasi baim itu di sekolah, tidak mempunyai teman dan sebagainya

Ia mengungkapkan, dari data yang ada, satu dari 10 anak, mengalami masalah kesehatan mental. Dari situlah pihaknya meyakini bahwa, banyak anak yang perlu dibantu, dengan pendekatan bermain, Upaya ini dilakukan karena sebagai seorang terapis yang profesional di bidang mental health, harus menghadapi banyak kasus-kasus.

“Targetnya melalui kegiatan ini, kita semakin tajam, profesional, dan kita bisa mengikuti standar dari play terapi internasional, dengan pendekatan yang kreatif dan bermain. Melalui konferensi ini, kita ingin belajar dari ekspert yang dihadirkan. Baik itu dari UK, Hong Kong, Malaysia untuk, berbagi pengalaman,” ucapnya.

Keynote speaker pada konferensi ini, membahas lebih dalam Tema: “Deeply Connected Through Play”. Sebagai terapis bermain, berhubungan dengan anak-anak melalui bahasa permainan mereka. Memberikan respons yang menyenangkan terhadap mereka melalui berbagai modalitas kreatif dan ekspresif yang mereka pilih, sekaligus menyesuaikan frekuensi emosional yang bergema dalam ruang terapi bermain.

Dr Lynne Souter-Anderson pada kesempatan tersebut, berbagi contoh pribadi dan memanfaatkan karya klinisnya yang luas, menawarkan sketsa kasus untuk menjelaskan dan memperluas gagasan tentang hubungan mendalam dalam pekerjaan terapis bermain. Elemen inti dalam berhubungan secara mendalam akan dieksplorasi, membantu kita meningkatkan kemampuan untuk mengenali dan mengalami momen keterhubungan yang mendalam di ruang terapi bermain, sekaligus memperhatikan kemungkinan pelanggaran batasan.

See also  HUT Astra Ke-65, Spesial Promo Kredit Motor Honda Diskon Angsuran 65 Ribu
Peserta mengikuti Play Therapy Asia Conference (PTAC) 2024, di Pecatu, Bali, Jumat 25 Oktober 2024.

Terakhir, presentasi ini berbagi cara untuk menjaga diri kita tetap terbuka terhadap hubungan yang lebih dalam dengan orang lain, sehingga memperkaya kehidupan pribadi dan profesional kita. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan Call for Paper Proceeding Politeknik Bentara Citra Bangsa (PBCB) Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Kegiatan ini mengajak seluruh pakar serta praktisi dunia Pendidikan Inklusi, Kesehatan Mental dan Terapi Bermain untuk bergabung mempresentasikan hasil penelitiannya di acara Play Therapy Asia Conference 2024.

Kegiatan Call for Paper ini, diikuti oleh 14 penulis dengan berbagai keahlian serta profesi yang digelutinya, mulai dari profesi guru, dosen, dokter, psikolog, konselor dan lainnya. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur PBCB Ibu Dr. Ir. Alice Arianto, MBA., Psy.D., CGP., Wakil Direktur, Ketua Bidang LPPM, dan staf Bentara Campus. Presentasi hasil penelitian dilakukan selama tiga hari berturut-turut dengan metode kelas Hybrid dihadiri oleh seluruh peserta PTAC, mahasiswa PBCB dan umum. Kegiatan Call for Paper Proceeding ini adalah kegiatan yang kedua kalinya diadakan yang sebelumnya dilaksanakan di Jakarta diikuti oleh 15 penulis. LPPM PBCB akan terus membuat program-program yang mendukung terlaksananya tri dharma perguruan tinggi. (MBP)

 

redaksi

Related post