Antida Music Production dan Kemendikbud Gelar Pentas Daring Panggung Bertutur
GIANYAR – baliprawara.com
Tradisi tutur telah ada sejak jaman dahulu dan menjadi bagian dari tradisi yang tumbuh berkembang di masyarakat, bagaimana sebuah cerita, nilai adat, dan mitos disampaikan secara lisan. Diberbagai daerah di nusantra ini, tradisi tutur masih sangat kental dan masih lestari.
Panggung bertutur menampilkan Kadek Purnami yang akan membawakan karya cerpennya dengan pendekatan sastra panggung. “Panggung bertutur ini adalah sebuah pementasan sastra panggung yang merupakan bagian dari sebuah siklus buku Sebab Cinta dimana buku fisiknya telah saya terbitkan dan menyapa pembaca, kemudian juga alih wahana menjadi bentuk buku suara yang dapat di dengar dan kini saya hadirkan dalam sebuah pementasan yang saya intepretasikan sebagai sebuah sastra panggung” ungkap Kadek Purnami, penulis buku Sebab Cinta
Pada panggung bertutur Kadek Purnami akan membawakan 6 buah cerpen tiga diantaranya cerpen yang berlatar belakang kisah adat bali yang kental seperti cerpen Gelung, Kemuning dan Amarah. Kemudian juga membawakan 3 nukilan cerpen yang lebih membawa tema romansa seperi Pulau Impian, Bayang Bayang dan Sebab Cinta.
Pendekatan Sastra Panggung yang digunakan berbasis pada kolaborasi antara penutur dengan musisi, koreografer dan visual artist. Akan tampil musisi Jazz Yuri Mahatma, Astrid Sulaiman, Balawan, Rizal Abdulhadi, Rio Herwindo, Fendi Rizk, Komang Sraya, Wayan Gde Yudane dan Genggong Kutus.
Sedangkan Koreografer muda Agung Iswara dari Swaradanta akan merespon panggung bertutur tersebut melalui gerak dan tari. Panggung bertutur ini akan mengambil setting tempat di Arma Museum Ubud yang akan di respon dengan visual mapping oleh Wahyudi Ape Motion.
“Ini adalah sebuah kolaborasi pementasan yang indah, semua memiliki kekuatan tersendiri baik dari sisi penutur, musik, koreografi tari dan video mapping. Setiap elemen yang di tampilkan baik secara visual maupun audio akan memberikan pengalaman dan sensai aural yang berbeda. Walaupun bertutur terkesan tradisi, namun disini kita memberi sentuhan teknologi visual dan audio sebagai sebuah inovasi sehingga menjadi perpaduan yang unik ” Ungkap Anom Darsana Produser dan Pendiri Antida Music Production
Pementasan Panggung bertutur ini di dukung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai salah satu kegiatan dalam pemajuan kebudayaan dan kreativitas.
“Nusantara ini begitu kaya dengan tradisi tutur atau lisan yang ada di setiap daerah, seiring perkembangan jaman terkadang tradisi itu mulai punah, namun disini saya mengapreasiasi kepada generasi muda yang kembali menekuni tradisi bertutur yang beradaptasi dengan teknologi dan inovasi kekinian yang lebih kontemporer” ungkap Himar Farid Dirjen Kebudayaan Kemendikbud
Pementasan panggung bertutur ini diharapkan dapat menghibur sahabat budaya untuk terus memacu kreativitas dalam berkarya dalam keterbatasan dan lintas media. Buku kumpulan cerpen Sebab Cinta memuat 12 karya dan diterbitkan ulang oleh IndieBook Corner. Rilis buku suara nya dapat diperoleh di Audiobookportal.com. (MBP)