Antisipasi Penyebaran PMK, Distan Denpasar Mulai Vaksin Ratusan Sapi
DENPASAR – baliprawara.com
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak Sapi, telah menjangkiti sejumlah sapi di Bali. Kota Denpasar yang dikabarkan telah ditemukan adanya kasus PMK ini, kini mulai waspada supaya PMK tidak menyebar.
Guna mencegah penularan PMK, Dinas Pertanian Kota Denpasar, Kamis 7 Juli 2022, mulai melakukan vaksin pada hewan sapi yang ada di wilayah Denpasar. Untuk tahap awal vaksinasi, sebanyak ratusan Sapi di Kelompok Ternak Sapi Bali Lestari, di Pemogan, Denpasar, menjadi sasaran.
Menurut Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian kota Denpasar yang juga selaku vaksinator PMK, drh Manhetik, untuk Vaksinasi, di Denpasar ditargetkan menyasar sebanyak 628 ekor sapi. Dikatakan, vaksinasi ini dilakukan untuk sapi yang berada hingga radius 3 kilometer dari lokasi yang dicurigai berpotensi terjangkit PMK.
Sasaran awal vaksinasi ini menyasar Kelompok Ternak Sapi Bali Lestari, di Pemogan, Denpasar, karena ternak sapi di kelompok itu, jumlahnya cukup banyak. Sedangkan, untuk hari kedua, sasaran vaksinasi, dilanjutkan di Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat.
Menurut Manhetik, vaksin yang diterima di Kota Denpasar sekitar 600 dosis. Meski demikian, sasaran sapi yang akan divaksin di Kota Denpasar, datanya ada sebanyak 628 ekor. Menurutnya, syarat utama vaksinasi pada sapi yakni sapi dalam keadaan sehat, termasuk sapi dengan kondisi hamil juga dipastikan kesehatannya.
“Hari ini kami bawa 300 vaksin. Satu botol vaksin berisi 100 dosis yang harus habis hari ini di Pemogan. Jika itu tidak dihabiskan vaksin tidak akan bisa dipakai lagi sehingga kami harus habiskan itu dulu. Target di Denpasar 628 harus dituntaskan, kalau memang kurang vaksin kami akan amprah lagi. Karena kami harus sasar semua sapi dan anak sapi dengan kondisi yang sehat tentunya tidak dalam keadaan sakit maupun bunting harus dilihat secara keseluruhan,” bebernya.
Dosis vaksin yang diberikan, pada satu ekor sapi disuntikkan 2 cc dengan jenis vaksin merial aftopor. Selanjutnya dua minggu mendatang akan dilakukan booster pada sapi yang telah divaksin pertama. Ditambahkan, saat ini vaksinasi fokus dilakukan pada hewan ternak sapi. Meski penyebaran PMK berpotensi juga pada hewan ternak lainnya seperti, kambing, domba, kerbau dan babi.
Selain vaksinasi, pihaknya juga telah melakukan edukasi terkait pencegahan PMK di tiap kelompok ternak maupun peternak mandiri, juga penyemprotan disinfektan, serta penerapan biosecurity di setiap kelompok ternak masing-masing Kecamatan di Kota Denpasar.
Disinggung saat pengecekan Sapi di wilayah Denpasar terdeteksi PMK beberapa hari yang lalu, dokter hewan ini enggan menjawab terkait kepastian hasil pemeriksaan Laboratorium. Pihaknya mengarahkan untuk mengkonfirmasi ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. “Karena kita sudah satu pintu untuk info kasus PMK di Bali,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Sapi Bali Lestari Pemogan, I Made Pahit menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah yang telah melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan PMK di Bali, khususnya pada Kelompok Ternak Sapi Bali Lestari. Dikatakan Kelompok ternak yang dipimpinnya itu, memiliki anggota sebanyak 100 orang, dengan total 400 ekor sapi. Dimana kandang yang ditempati tersebar di beberapa titik wilayah setempat. “Kita punya beberapa kandang, ada di bypass Pemogan, ada di Juwet sari, ada di daerah banjar Sakah, dan beberapa tersebar karena kita belum punya tempat khusus untuk kandang,” katanya.
Terkait vaksinasi yang dilakukan, menurut nya karena pada radius 3 Km dari kelompok ternak ini, yakni sapi yang ada kawasan Jalan Imam Bonjol Denpasar, sudah ada sapi yang terkena PMK. Maka dari itu, sasaran dengan radius 3 kilometer berada di kawasan Desa Pemogan, harus divaksin.“Tapi dari Dinas Peternakan sudah tanggap langsung melaksanakan vaksin ke tempat ini,” ujarnya.
Pihaknya berharap, Pemerintah dan dinas terkait, bisa lebih memperhatikan nasib peternak bersama hewan peliharaannya. “Kalau perlu secara continue diberikan pembinaan pemeliharaan atau pemberian obat-obatan,” harapnya. (MBP1)