APRC 2024 Digelar di Bali, Bappenas Kawal Kolaborasi Asia-Pasifik Rumuskan Solusi Penuaan Penduduk
MANGUPURA – baliprawara.com
Saat ini di Indonesia, lebih dari 11,75 persen populasi merupakan lanjut usia (lansia). Angka ini bahkan diperkirakan akan terus meningkat menjadi lebih dari 19 persen pada 2045.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, mengatakan, meski Indonesia saat ini telah berhasil meningkatkan harapan hidup, namun ini juga berarti perubahan struktur demografi yang cepat. Untuk itu, menata kembali perspektif tentang lansia, penting untuk dilakukan.
“Kita harus melihat penuaan sebagai proses sepanjang kehidupan dengan pendekatan lintas sektor. Mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan, kita perlu mempersiapkan diri untuk memastikan lansia dapat berperan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Pendekatan intergenerasi sangat penting bagi persiapan masa lansia yang sejahtera, jangan tua sebelum kaya,” Maliki pada pembukaan Asia-Pacific Regional Conference (APRC) on Population Ageing, di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu 11 September 2024.
Digelar selama tiga hari, 10-13 September 2024, konferensi ini mempertemukan lebih dari 450 pakar, pembuat kebijakan, anggota PBB, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil dari seluruh Asia-Pasifik. Kegiatan yang digelar Kementerian PPN/Bappenas bersama HelpAge Internasional dan United Nations Population Fund (UNFPA) ini, mengusung tema “Reframing Ageing”.
APRC 2024 diharapkan dapat menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan yang inklusif bagi masyarakat yang semakin menua di Asia-Pasifik. “Masing-masing dari kita membawa pengalaman berharga dan praktik terbaik dari negara kita masing-masing. Mari kita kembangkan solusi inovatif untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada populasi lansia di Asia-Pasifik,” pungkas Maliki.
APRC 2024 menjadi platform penting untuk saling bertukar pengetahuan dan inovasi kebijakan agar kawasan Asia-Pasifik dapat bersiap menghadapi pergeseran demografi.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi penuaan penduduk di Asia-Pasifik. “Penuaan penduduk adalah tantangan kolektif yang harus dihadapi bersama. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk memastikan lansia dapat hidup sehat dan aman secara ekonomi,” terang Armida.
CEO HelpAge Internasional Cherian Mathews juga menekankan konferensi ini penting untuk mempertemukan berbagai pihak dalam upaya kolaboratif mencari solusi persoalan penuaan penduduk. Sementara itu, Perwakilan Regional UNFPA Pio Smith menegaskan UNFPA mendukung pendekatan berbasis hak untuk menangani penuaan penduduk melalui berbagai kerja sama antar negara-negara di Asia-Pasifik.(MBP)