ASTINDO Travel Fair Kembali Digelar, Tawarkan Tiket Promo Hingga Potongan Harga
MANGUPURA – baliprawara.com
Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) tahun ini, kembali menggelar ASTINDO Travel Fair, yang digelar selama 3 hari dari tanggal 2 hingga 4 September 2022, di Atrium Utama Lippo Mall Kuta. Kegiatan dalam rangka untuk me-reaktivasi industri pariwisata dan mendukung pemulihan ekonomi nasional ini, dibuka Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Cok Bagus Pemayun.
Ketua DPD ASTINDO Bali, Simon Purwa yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II DPP ASTINDO, di sela-sela pembukaan Jumat 2 September 2022 mengatakan kalau ASTINDO Bali secara rutin menyelenggarakan Travel Fair sejak tahun 2018. Yang mana, dengan tujuan untuk membantu para anggota (travel agent) di seluruh Bali, agar dapat melakukan promosi kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
“Kami juga mengacu kepada instruksi Pemerintah RI, agar masyarakat diminta tetap patuh pada protokol kesehatan, dan harus dapat mendinamiskan roda perekonomian,” ujarnya.
Meski sempat vakum selama pandemi Covid-19, untuk tahun ini, kembali memberanikan diri untuk mengulang kesuksesan ASTINDO Travel Fair di masa sebelum pandemi. Memuruntya, Masyarakat sudah rindu akan jalan-jalan. Dua tahun lebih mereka tidak bisa jalan-jalan karena masih banyaknya pembatasan. Kini semakin banyak Negara yang membuka dan melonggarkan syarat perjalanan dan semakin banyak maskapai yang terbang kembali memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk jalan-jalan dengan harga yang lebih terjangkau.
“It is time to travel. Bapak Presiden sudah menginstruksikan untuk menstabilkan harga tiket pesawat, kami pun membantu memberikan harga promosi tiket dan paket wisata dengan memberikan potongan harga hingga 1 Juta Rupiah dan mengedukasi masyarakat untuk membeli via reliable source, travel agent bonafit dan sudah exist puluhan tahun serta berpengalaman dalam mengelola perjalanan wisata,” katanya.
Dikatakannya, ada sebanyak 12 Travel Agent dan 14 maskapai domestik dan internasional, turut berpartisipasi dalam acara ini. Penyelenggaraan ASTINDO Travel Fair inu, didukung oleh Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selama tiga hari pelaksanaan, ditargetkan sebanyak Rp 8 Miliar transaksi, dengan lebih dari 8.000 pengunjung.
“Diharapkan dalam periode 3 hari ASTINDO Travel Fair 2022 ini, kami targetkan penjualan sampai Rp 8 miliar dan dapat dihadiri oleh lebih dari 8.000 pengunjung langsung. ASTINDO tentunya berharap Travel Fair kami menjadi salah satu pemicu semangat bagi teman-teman Travel Agent. Kami secara konsisten sejak pandemi terus berupaya mengadakan aktivitas untuk para anggota, mulai dari training, webinar, talk show, travel mart, travel fair,” tambahnya.
Sementara itu Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Cok Bagus Pemayun dalam sambutanya sangat mengapresiasi kegiatan Travel Fair ini. Karena saat ini Bali sangat membutuhkan kegiatan-kegiatan yang bisa membangkitkan dunia usaha pariwisata sehingga bisa menarik lebih banyak wisatawan yang datang ke Bali
“Sejak awal tahun 2020 kita menghadapi ujian terberat yang belum pernah sama sekali kita rasakan di masa-masa sebelumnya. Pandemi Covid-19 ini merupakan musibah global yang saling mempengaruhi antar daerah, antar negara maupun antar benua. Hampir seluruh negara di dunia terdampak oleh wabah Covid-19 termasuk di Indonesia dan di Bali,” katanya.
Menurutnya, pandemi ini telah menimbulkan dampak luas dan serius dalam berbagai bidang kehidupan yaitu kesehatan, sosial, dan ekonomi dan yang paling dirasakan di Bali adalah pariwisata. Karena sebagian besar masyarakat Bali tergantung dari sektor pariwisata. “Maka dari itu, mulai tahun 2022 ini, kita harus mulai berani untuk kembali berpromosi dengan membuat berbagai kegiatan travel fair, sales mission, pameran dan menyelenggarakan event pariwisata,” ucapnya.
Dengan adanya kegiatan seperti Astindo Travel Fair seperti ini, dirinya meyakini akan memberikan kesempatan bagi anggota khususnya untuk bisa memasarkan produknya, sehingga bisa dikenal masyarakat maupun calon wisatawan sehingga akan terjadi pergerakan ekonomi dan akan berdampak kepada masyarakat. (MBP)