Astra Dukung Penelitian Demam Berdarah Dengue di Indonesia
JAKARTA – baliprawara.com
Ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan wabah yang menjadi perhatian banyak pihak karena terjadi penambahan jumlah kasus DBD dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurut data resmi yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada periode Januari hingga Juni 2020, terjadi sekitar 70.000 kasus DBD di seluruh Indonesia. Jika dibandingkan dengan tiga tahun terakhir, jumlah kasus pada tahun 2020 tercatat lebih tinggi.
Setiap tahun, puncak kasus DBD terjadi pada bulan Maret. Namun, pada tahun ini penambahan kasus masih terjadi pada bulan Juni hingga mencapai 100-500 kasus per hari. Guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap wabah DBD, Selasa (29/9) Astra bersama The London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM) dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menghadirkan webinar dengan topik Penanggulangan Demam Berdarah di Era Covid-19.
Webinar tersebut merupakan hasil kerja sama antara Astra, LSHTM, dan LBM Eijkman agar dapat menghadirkan ilmuwan terkemuka di bidang DBD, sehingga mereka dapat berbagi wawasan tentang DBD kepada masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia. “Kerja sama ini merupakan wujud nyata Astra dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan program kontribusi sosial berkelanjutan Astra untuk Indonesia Sehat,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
Dalam webinar tersebut turut hadir sebagai pembicara Professor of Emerging Infectious Diseases LSHTM Martin Hibberd, LSHTM Joseph Biggs, Professorial Research Fellow LBM Eijkman Professor David. H Muljono serta Senior Researcher LBM Eijkman Dr Tedjo Sasmono.
Para narasumber menjelaskan kesamaan gejala antara DBD dan Covid-19 dari aspek siklus perputaran dan patho-physiological. Selain itu, webinar tersebut membahas peluang yang akan muncul dari pandemi dan solusi mengatasi wabah DBD, kemajuan di tingkat global yang diperlukan untuk mengatasi kesenjangan DBD dan Covid-19, dan kemungkinan reaktivitas silang pada antibodi.
Juru Pemantau Jentik di KBA melalui kerja sama antara Astra, LSHTM dan LBM Eijkman selama 5 tahun sejak 2018, Astra berharap dapat melakukan aktivitas dalam menanggulangi penyebaran demam berdarah di Indonesia, terhitung pada Kampung Berseri Astra (KBA) maupun Desa Sejahtera Astra (DSA) yang saat ini terdapat di 34 Provinsi di Indonesia.
Di 112 KBA terdapat juru pemantau jentik (Jumantik) yang merupakan program rutin posyandu. Setiap minggu, kader posyandu akan datang ke rumah masyarakat sekitar untuk memantau sumber air berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi, penampungan air bersih, penampung air belakang kulkas hingga sumber penampungan air lainnya. Selain itu, Astra berharap dengan pembentukan Unit Dengue LBM Eijkman dapat semakin mendukung penelitian yang kondusif untuk perkembangan diagnosis dengue di Indonesia terutama dengan adanya dukungan perkembangan teknologi era digital yang diharapkan mampu menciptakan berbagai teknologi diagnosis baru dalam menunjang pengendalian penyakit dan penanganan wabah di Indonesia. Kerja sama Astra bersama LSHTM dan LBM Eijkman untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa.(MBP/r)